Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus mendatang (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus mendatang (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Mayoritas masyarakat dalam beberapa bulan terakhir merasa ekonomi nasional sedang memburuk. Hal itu tercermin dari rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Kamis (3/3/2022).

"Kondisi ekonomi nasional pada Februari-Maret 2022 yang menilai buruk masih lebih tinggi dari yang menilai baik," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam rilis virtualnya.

1. Ada tren peningkatan penilaian buruk pada kondisi ekonomi RI

Seorang pekerja mengangkat air galon saat pemberlakuan PPKM di kawasan Blok M Jakarta, Rabu (21/7/2021) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Djayadi menjelaskan bahwa terjadi tren peningkatan penilaian buruk terhadap kondisi ekonomi nasional. Pada Desember 2021 tingkat penilaian kondisi ekonomi yang buruk masih berada pada 33,2 persen, namun naik jadi 42,1 persen pada Februari 2022.

"Di sisi lain, persepsi (baik) nasionalnya sedikit menurun. Jadi terasa ada pemburukan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir oleh masyarakat," ujarnya.

2. Ada 37,9 persen responden yang sebut kondisi ekonomi RI buruk

Ilustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data yang dirilis LSI, sebanyak 37,9 persen responden menyatakan kondisi ekonomi Indonesia buruk. Lalu, ada 31,7 persen responden yang menyebut kondisi ekonomi nasional saat ini dalam kategori sedang dan 4,1 persen menyatakan sangat buruk.

Adapun 3,1 responden menyebut kondisi ekonomi sangat baik dan baik 20,1 persen menyatakan dalam kondisi yang baik. Sedangkan yang tak menjawab atau tak tahu ada 3,1 persen.

3. Margin of error survei ini sekitar 2,89 persen

ilustrasi survei (IDN Times/Aditya Pratama)

Jumlah sampel yang dipilih secara aca untuk ditelepon LSI dalam melakukan sruveii ada sebanyak 12.613 data responden. Dari jumlah itu, yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei sebanyak 1.197 responden.

Djayadi menjelaskan survei ini mewakili 71 persen populasi pemilih nasional. Adapun margin of errornya mencapai sekitar 2,89 persen pada kepercayaan 95 persen.

Editorial Team

EditorAryodamar