Sejumlah kader Partai Gerindra datang ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (PDIP), di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). (IDN Times/Ilman)
Selain menggelar survei elektabilitas tokoh, SMRC juga melakukan survei elektablitas partai politik (parpol). Hasilnya, PDIP menempati posisi pertama dengan elektabilitas tertinggi yakni 22,1 persen.
Selanjutnya di urutan kedua Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, Gerindra 9,9 persen, Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan Nasdem 4,2 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen, dan yang belum tahu 18,8 persen.
"PDIP cenderung mengalami penurunan. Pada survei Maret 2020, PDIP mendapatkan dukungan 25,9 persen suara publik. Ada penurunan sekitar 3,8 persen pada survei September 2021 menjadi 22,1 persen. Suara PDIP sempat naik menjadi 27,4 persen pada Oktober 2020, tapi setelah itu terus mengalami penurunan sampai sekarang," kata Deni.
Partai Gerindra juga mengalami hal yang sama. Pada survei Maret 2020, dukungan publik pada partai ini sebesar 13,6 persen. Suara Gerindra kemudian turun menjadi 9,9 persen pada September 2021.
Sementara itu, pada periode yang sama, sejumlah partai terlihat mengalami penguatan dukungan. "Partai-partai yang mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir adalah Golkar, PKB, Demokrat, PKS, dan Nasdem," Deni menambahkan.
Deni menyimpulkan, terjadi persaingan yang cukup ketat antara Partai Golkar, Gerindra, dan PKB untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP.
Survei ini sendiri dilakukan dengan tatap muka atau wawancara langsung. Responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia dengan umur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error survei sekitar 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).