Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anies Baswedan (kiri) dan Ganjar Pranowo (kanan) (Dokumentasi IDN Times)
Anies Baswedan (kiri) dan Ganjar Pranowo (kanan) (Dokumentasi IDN Times)

Jakarta, IDN Times — Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tingkat keterpilihan sejumlah tokoh dalam Pilpres 2024 menurut pendidikan pemilih. Survei ini merupakan observasi penelitian SMRC selama dua tahun terakhir dengan melibatkan 8.319 responden.

Sejumlah sosok potensial berlaga di Pilpres yang masuk dalam survei ini adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

1. Pemilih lulusan SMA/perguruan tinggi lebih pilih Ganjar Pranowo

Dok. Humas Pemprov Jateng

Proporsi pemilih Ganjar lebih besar pada pemilih dengan jenjang pendidikan SMA/pendidikan tinggi ketimbang pemilih berpendidikan SMP ke bawah.

“Pemilih berpendidikan SMA ke atas, Ganjar dipilih sekitar 31 persen, sementara yang berpendidikan SMP ke bawah sebesar 26 persen,” kata Pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam paparan hasil surveinya, Kamis (27/10/2022).

2. Pemilih Anies lebih banyak pendidikan tinggi

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Serupa dengan Ganjar, pemilih Anies Baswedan juga lebih besar pada tingkat pendidikan SMA ke atas sebesar 27 persen. Sementara pemilih Anies dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah 20 persen.

Saiful menilai Anies dan Ganjar sama-sama orang baru dalam politik nasional. Kendati demikian, karena posisi mereka adalah gubernur, Anies dan Ganjar lebih dikenal oleh penduduk di daerah yang dipimpinnya.

“Tapi menjelang pemilihan umum, mereka masuk menjadi tokoh nasional. Setidaknya dalam pemberitaan,” ucapnya.

3. Prabowo unggul di pemilih berpendidikan SMP ke bawah

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Instagram/@prabowo)

Sementara itu, Prabowo lebih dipilih oleh pemilih dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah sebesar 36 persen. Profil pemilih Prabowo berdasarkan pendidikan SMP ke bawah sebesar 28 persen.

Saiful mengatakan, bisa dipahami mengapa proporsi pemilih berpendidikan menengah ke bawah lebih tinggi yang memilih Prabowo. Pasalnya, Prabowo sudah sangat lama dikenal dalam kontestasi pemilihan presiden, bahkan sudah dua kali menjadi calon presiden.

“Karena itu masyarakat di bawah sudah mengenal Prabowo. Sementara Ganjar Pranowo belum cukup dikenal pada masyarakat bawah,” jelas Saiful.

Editorial Team