Surya Paloh: NasDem Siap Jadi Oposisi Pascapemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara terkait segala kemungkinan yang akan diambil partainya, pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk bergabung ke dalam pemerintahan baru atau berdiri sebagai oposisi.
Hasil penghitungan real count sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul dari dua kandidat lainnya.
Hasil penghitungan suara paslon yang disinyalir didukung penuh Presiden Jokowi "Jokowi" Widodo itu telah berhasil mengantongi suara 65.049.492 atau 58,89 persen, terhitung hingga Kamis (23/2/2024) pukul 23.00 WIB. Namun, hasil suara tersebut belum bersifat final.
Bila mengacu terhadap Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), penghitungan suara dilakukan KPU sampai 20 Maret 2024. Sedangkan, penetapan hasil pemilu paling lambat tiga hari setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dibacakan, jika terdapat permohonan perselisihan hasil.
Surya Paloh menegaskan Partai NasDem siap dalam segala hal kemungkinan yang akan terjadi ke depannya. Termasuk siap menjadi partai oposisi pemerintahan.
"Siap? Kita ini siap di all weather saja," kata Surya saat memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan partai politik anggota Koalisi Perubahan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
1. Semua keputusan tetap dibicarakan di Koalisi Perubahan
Namun, Paloh menegaskan, bicara soal posisi Partai NasDem di barisan oposisi atau berbalik di jalur koalisi nantinya, tetap akan dibicarakan dengan dua partai lainnya di Koalisi Perubahan, termasuk dengan pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Diketahui, Partai NasDem memang dianggap menjadi partai di Koalisi Perubahan yang riskan untuk merapat ke dalam pemerintah. Kecurigaan itu diperkuat dengan adanya pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi beberapa hari lalu.
Sejauh ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang merupakan kader NasDem, juga masih berada di Kabinet Indonesia Maju saat NasDem mendukung pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.
"Saya akan tanya dulu Mas Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar), kemudian tanya lagi (Presiden PKS Ahmad Syaikhu). Terakhir saya minta pendapat capres kita (Anies Baswedan)," ujar dia sambil menunjuk orang-orang di samping kanan kirinya.