Pertamina melalui PT Pertamina Lubricants (PTPL) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sukses injeksi perdana Surfactant PHR 24 untuk mendukung produksi minyak dan gas bumi (migas), lapangan Balam South #353, Bangko, Kabupaten Rokan Hilir pada 2 Juli 2025. (Dok. Pertamina)
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) diharapkan tumbuh signifikan dari 2020–2024, dengan portofolio bisnis mencakup geothermal, solar, baterai, O&M, hingga hidrogen. PNRE juga menargetkan valuasi USD 10 miliar melalui proyek strategis seperti Gas to Power, layanan karbon, biomassa, green hydrogen, dan PLTS skala besar.
Melalui forum ini, Indira berharap Sustainability Dialogue tidak hanya menjadi ajang berbagi strategi dan pencapaian, tetapi juga memperkuat sinergi antar-Subholding serta membuka peluang kolaborasi dengan investor global dalam mendukung proyek dekarbonisasi dan pengembangan bisnis rendah karbon.
“Dukungan finansial dan teknologi dari mitra global sangat krusial untuk mempercepat tercapainya target Net Zero Emissions pada 2060, atau bahkan lebih cepat,” ujar Indira.
Ia juga menekankan bahwa kehadiran para pemangku kepentingan strategis, seperti Komisaris dan Direksi Pertamina, manajemen Subholding, serta mitra seperti Danantara, menjadi sinyal kuat bahwa Pertamina serius dan terbuka untuk menjalin kemitraan dalam transisi energi.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina Investor Day 2025 merupakan forum dialog komprehensif antara Pertamina dan para pemangku kepentingan, terutama di bidang bisnis dan investasi.
“Diskusi ini memperkuat pondasi Pertamina dalam mewujudkan visi 2030 sebagai perusahaan energi kelas dunia yang berkelanjutan dengan portofolio terdiversifikasi,” pungkas Fadjar. (WEB)