Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika menyambut kontingen satgas II Patriot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur usai tiba dari Paris. (Dokumentasi Puspen TNI)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto pada Jumat (18/7/2025) menyambut ketibaan 451 prajurit dan taruna-taruni akademi yang menjadi kontingen satgas patriot II untuk tampil di Bastille Day 2025. Penampilan mereka di Bastille Day 2025 dinilai gemilang dan mendapat sambutan positif. Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut bertepuk tangan melihat penampilan kontingen TNI.

Jenderal Agus mengaku bangga atas dedikasi dan profesionalisme yang ditunjukkan oleh prajurit TNI selama mengikuti Hari Nasional Prancis tersebut. "Kalian telah membawa nama baik Bangsa Indonesia di forum internasional dan menunjukkan prajurit TNI mampu tampil setara dengan pasukan elite dunia," ujar Agus.

Ia menambahkan keikutsertaan kontingen patriot II dalam parade Bastille Day dinilai tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap undangan dari Pemerintah Prancis tetapi juga cerminan kuatnya hubungan strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan.

"Partisipasi ini juga menjadi penegasan posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global serta memperkuat diplomasi pertahanan melalui kerja sama militer antar negara," tuturnya.

1. Kontingen TNI diberi waktu pemulihan usai jalankan tugas di luar negeri

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika menyambut kontingen satgas II Patriot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur usai tiba dari Paris. (Dokumentasi Puspen TNI)

Lebih lanjut, usai tiba di Tanah Air, para anggota kontingen menerima pengarahan dari Panglima TNI dan diberikan waktu untuk pemulihan setelah menjalankan tugas di luar negeri.

Sementara, kisah dari Wakil Komandan Kontingen Satgas II Patriot, Letnan Kolonel Eka Wira Dharmawan mengatakan untuk bisa tampil prima di hari nasional Prancis dibutuhkan waktu berlatih total satu bulan. Latihan itu dilakukan di Tanah Air dan Paris.

"Jadi, mereka latihan dasar dulu, PBB, baris-berbaris, penghormatan di masing-masing matra. Untuk TNI AD dilatih di Mako Kopassus, Cijantung, TNI AL di Cilandak dan TNI AU di Cilangkap. Ini masuk tahap persiapan. Setelah kurang lebih satu minggu, mereka dikumpulkan kembali di Halim di marching area. Di sana, sudah gabung dengan tim drum band," ujar Eka ketika berbincang secara khusus dengan IDN Times di program 'Ngobrol Seru' pada Jumat (18/7/2025).

Ketika sudah di Halim, latihan fisik, kata Eka, sudah mulai ditingkatkan. Selain itu, ketika prajurit TNI sudah digabung dengan personel drum band, maka yang dilatih harmonisasi.

"Bagaimana dengan tempo lagu, personel TNI masih bisa presisi. Jangan terlalu dekat atau jauh dengan drum band," katanya.

Selain itu, personel TNI dan tim drum band berlatih setiap hari untuk berjalan sejauh 5 kilometer, meskipun di Paris hanya berjalan 2 kilometer. Hal itu untuk melatih daya tahan tubuh.

2. Personel TNI pamerkan senjata buatan PT Pindad di Bastille Day 2025

Personel TNI yang berada di barisan defile parade Bastille Day 2025. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Lebih lanjut, Eka membenarkan di dalam parade Bastille Day, 262 prajurit TNI turut membawa senjata laras panjang. Ia mengatakan senjata itu jenis SS2-V5 buatan PT Pindad.

"Senjata itu sudah dipilih yang seragam seluruhnya untuk prajurit," ujar Eka

3. Kontingen TNI bawakan lagu Maju Tak Gentar di Bastille Day 2025

Kontingen Satgas Patriot II yang terdiri dari personel TNI dan taruna akademi tampil di Bastille Day 2025 di Paris. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Sementara, kontingen TNI membawakan lagu 'Maju Tak Gentar' ketika tampil di sepanjang Jalan Champs-Élysées, Paris. Aransemen lagu karya Cornel Simanjuntak itu dimainka oleh taruna dan taruni Akademi dalam format drum band saat peringatan Bastille Day 2025.

Eka mengatakan tidak ada alasan khusus mengapa kontingen TNI membawakan lagu 'Maju Tak Gentar'. Tetapi, ketukan dan tempo lagu sudah sesuai dengan momen parade. Lagu dengan tempo itu digunakan secara universal.

"Ketukannya ada 116. Jadi, langkahnya harus sama. Jangan sampai lambat temponya, sedangkan ketika gabung kontingen Prancis terkesan jadi lebih lambat. Itu juga instruksi dari atas berdasarkan riset yang didapat," ujar Eka.

Editorial Team