Jakarta, IDN Times - Dunia pendidikan di pedalaman Papua mati suri sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh akibat meluasnya pandemik COVID-19. Hampir 54 persen dari 608.000 murid di Bumi Cenderawasih ini hanya bisa gigit jari saat siswa di perkotaan melakukan kegiatan pembelajaran online (daring).
Sebab, sebagian wilayah pelosok itu tidak terjangkau oleh layanan internet karena bahkan listrik pun belum masuk. Kondisi ini membuat seorang guru honorer di pedalaman Papua tepatnya di Kabupaten Lanny Jaya menulis surat terbuka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
"SURAT UNTUK PAK MENTERI DARI GURU TERPENCIL DI PAPUA," tulis
Maruntung Sihombing di halaman media sosial Facebook pada Senin (4/5).