Jakarta, IDN Times - Sebanyak 56 pegawai nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak menyangka dengan tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bergabung menjadi ASN di Polri. Salah satu pegawai nonaktif KPK, Rasamala Aritonang, mengaku belum mendapat penjelasan apa pun terkait rencana Listyo tersebut.
Namun, mereka menilai hal itu membuktikan ada upaya penyingkiran 56 orang pegawai dari KPK melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Lepas dari kelanjutan tawaran tersebut, tawaran ini membuat tes wawasan kebangsaan yang kami jalankan kemarin, sungguh tidak valid, termasuk soal hasilnya. Pimpinan KPK Alexander Marwata menyebut kami sudah merah dan tidak bisa dibina. Namun nyatanya kini kami disetujui menjadi ASN di instansi yang berbeda. Artinya, sebenarnya kami lolos TWK. Ketidaklolosan kami, semakin nyata merupakan praktik penyingkiran dari KPK," jelas Rasamala dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).