Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
CBD0C78B-84C5-4316-9864-022123D1F083.jpeg
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya sih...

  • Polda Metro Jaya mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta membawa peledak ke sekolah menggunakan tas.

  • Densus 88 Antiteror Polri menemukan tujuh peledak di SMAN 72, namun tiga peledak yang dibawa pelaku gagal meledak.

  • Polisi masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku dan mencari kemungkinan pihak yang mengajari pelaku dalam pembuatan bom.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta membawa peledak ke sekolah menggunakan tas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengatakan, hal itu terungkap berdasarkan rekaman CCTV sekolah.

“Kita menjawab tadi temuan ini memang kalau dilihat dari CCTV kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ," kata Budi di Polda Metro Jaya, Senin (10/11/2025).

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap ada tujuh peledak yang ditemukan di SMAN 72 Jakarta. Tiga peledak yang dibawa pelaku gagal meledak.

"Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak," ujar Budi.

Saat ini polisi masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku, termasuk mencari kemungkinan pihak yang mengajari pelaku. Polisi akan berkoordinasi dengan stakeholder untuk melakukan pemantauan konten sensitif.

"Pada saat pak Kapolri ada di RS Islam, akan mendalami pihak pihak lain apabila ada yang mengajari pembuatan bom termasuk dari media sosial, bapak kapolda akan membangun sinergi dalam hal ini Komdigi untuk sama sama melihat konten konten yang tidak layak dikonsumsi anak-anak ini harus ada batasan," jelasnya.

Editorial Team