Menko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, mengatakan PSSI sudah melakukan banyak kesalahan sejak dulu. Ia pun sadar PSSI terikat aturan ke federasi sepak bola dunia (FIFA). Dampaknya, tiap kali pemerintah ingin menjatuhkan tindakan ke PSSI malah dilarang FIFA.
"Oleh sebab itu, saya katakan tim investigasi independen ini akan menemukan fakta, terkait tindakan-tindakan (ke PSSI) ya diatur oleh FIFA. Karena kadang kala kita menentukan apapun tidak boleh. Pemain tidak boleh diperiksa. Sementara, FIFA itu aturannya lebih tinggi kedudukannya dibandingkan peraturan pemerintah kita," kata Mahfud ketika berbicara pada program Mata Najwa dan dikutip dari YouTube pada 6 Oktober 2022.
Mahfud menjelaskan bila pemerintah ingin menggunakan aturan hukum sendiri dan menghukum PSSI, Indonesia harus ke luar dari keanggotaan FIFA. Namun, pemerintah tak bisa sekonyong-konyong melakukan hal tersebut, karena masyarakat Indonesia rata-rata penggila sepak bola.
"Kan gak bisa karena kita marah, lalu kita keluar dari FIFA sekian tahun dan tidak ikut sejumlah pertandingan. Nanti rakyat juga ikut marah. Oleh sebab itu, saya akan pimpin untuk mengungkap fakta dengan detail supaya masyarakat juga tahu," katanya.
Lebih lanjut, Ketua TGIPF Kanjuruhan itu menyadari bahwa PSSI tak lebih dari sekadar pasar. Karena banyak transaksi untuk duduk di sana.
"Kita tahulah ya, PSSI itu seperti pasar jual beli. Sejak dulu itu, kalau mau ditindak, mereka selalu bilang 'lha kami gak tunduk kepada peraturan pemerintah, kami ini berada di bawah FIFA'," ujar Mahfud.
Ia pun bertekad akan membuka semua hasil investigasi kepada publik, dan konsekuensi sesuai aturan yang berlaku di FIFA.
Mahfud juga mengatakan kerusuhan di stadion sudah sering terjadi di Tanah Air. PSSI kemudian merespons dengan melakukan investigasi. Sayangnya, kata dia, tidak ada tindak lanjut dari investigasi yang telah dilakukan PSSI. Federasi itu juga melakukan investigasi untuk mengurai penyebab terjadinya tragedi mematikan Kanjuruhan yang menewaskan 131 jiwa.
"PSSI bentuk tim investigasi tapi tidak ada tindak lanjutnya. Kabarnya gak ada. Sekarang, Presiden meminta dilakukan investigasi independen saja. Nanti apa yang akan kita lakukan bakal kita tentukan, bagaimana konstruksi yang seharusnya," tutur dia.