Amirul Haj Indonesia Tahun 1446 H/2025 M, Menteri Agama Nasaruddin Umar, tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (29/5/2025) malam. (Dok. Kemenag)
Hal senada disampaikan Sekretaris Amirulhaj sekaligus Wakil Kepala BP Haji Dahnil Azhar Simanjuntak. Ia mengatakan tugas utama Amirulhaj adalah melakukan komunikasi diplomatik dengan Kerajaan Arab Saudi, dan mengurai permasalahan-permasalahan terkait pelaksanaan haji tahun ini yang harus diselesaikan secara diplomatik.
"Amirulhaj bertugas dan bertanggung jawab melakukan komunikasi diplomatik dengan Kerajaan Arab Saudi. Dan kemudian menemukan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan secara diplomatik," kata dia.
Dahnil juga menyampaikan perhatian utama Amirulhaj adalah terkait dengan pisah rombongan atau pisah mahram, perbedaan hotel antara suami dan istri, orang tua dengan anaknya, dan lansia dengan pendampingnya akibat ketidaksesuaian syarikah, sebagai penyedia layanan puncak ibadah haji.
"Pertama tentu yang menjadi keluhan jemaah itu adalah terkait dengan mahram, kemudian perbedaan hotel antara suami dan istri atau orang tua dengan anaknya, lansia dengan pendampingnya, kemudian ketidaksesuaian syarikah dan sebagainya," ujar dia.
BP Haji, kata Dahnil, yang dicanangkan akan menjadi penyelenggara penuh haji tahun depan, akan melakukan evaluasi terhadap delapan syarikah, sebagai penyedia layanan ibadah haji untuk jemaah Indonesia. Di samping itu, pihaknya juga akan mengatur ulang terkait istita'ah (kesehatan) jemaah yang akan berhaji.
"Jadi itu perhatian khusus kita. Kemudian yang kedua yang jadi perhatian kita itu terkait dengan istita'ah, kesehatan, masih banyak jemaah haji kita ternyata menggunakan data kesehatan yang tidak sesuai," kata Dahnil.