Kepala BP Haji Usul ke Saudi Kuota Haji Indonesia 2025 Ditambah

Jakarta, IDN Times - Kerajaan Arab Saudi telah menetapkan jumlah kuota haji 2025 untuk Indonesia 221 ribu jemaah.
Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, Mochamad Irfan Yusuf, mengatakan pemerintah Indonesia sedang berusaha mengusulkan kembali penambahan kuota haji ke Kerajaan Arab Saudi.
"BP Haji, Kemenag, Konjen RI Jeddah dan DPR akan terus berupaya melakukan lobi kepada pemerintah Arab Saudi, untuk penambahan kuota petugas, mengingat banyaknya jemaah haji lanjut usia dalam musim haji 1446H/2025M, serta memberikan pelayanan optimal kepada jemaah haji," jar Yusuf dalam keterangannya, dikutip Kamis (16/1/2025).
1. Petugas haji Indonesia hanya diberi kuota 1 persen

Dalam kesempatan itu, Yusuf menyampaikan, petugas haji Indonesia hanya diberi 1 persen dari total 221 kuota haji. Dia berharap Arab Saudi menambah kuota petugas haji 2 persen.
"Kami mohon doa kepada masyarakat Indonesia, agar penambahan kuota petugas haji 2025 ini dapat terwujud," kata dia.
2. Indonesia dan Saudi sudah teken MoU kuota haji

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Penandatangan itu diwakili Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah, Arab Saudi.
Salah satu kesepakatan yang diteken, Indonesia mendapat kuota 221 ribu jemaah untuk penyelenggaraan haji 2025.
"Alhamdulillah hari ini baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221 ribu orang," ujar Nasaruddin dalam keterangannya, dikutip Senin (13/1/2025).
3. Kepulangan jemaah haji dari Saudi akan terbagi di dua bandara

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin menjelaskan kepulangan 221 ribu jemaah haji dari Arab Saudi akan terbagi di dua bandara.
"Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah, dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah," ucap dia.
"Sementara, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah," sambungnya.
Nasaruddin mengatakan, dengan penandatangan MoU tersebut, Kementerian Agama segera melakukan finalisasi persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia. Sehingga, prosesnya bisa lebih matang dan menguntungkan jemaah.
"Saya minta, kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan agar mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M ini," kata Menag.