Dalam sejarah olahraga Afganistan, kerap kali muncul ancaman terhadap kegiatan-kegiatan olahraga yang dipertandingkan di hadapan publik. September lalu, juga terjadi ledakan bom di dekat stadion kriket di Kabul.
Sebanyak empat orang, termasuk seorang pelaku bom bunuh diri tewas dan 12 orang terluka dalam peristiwa tersebut, mengutip The Hindu. Bahkan, di era 1990-an, saat rezim Taliban berkuasa, penduduk Afganistan dilarang terlibat dalam semua jenis olahraga, termasuk kriket.
Semua kegiatan olahraga dilarang keras karena dianggap sebagai pengalih perhatian dari aktivitas beribadah ataupun studi agama.
Tetapi, sejak 2017, olahraga kriket sedang naik daun di Afganistan. Berbagai wilayah di Afganistan banyak yang menyelenggarakan pertandingan kriket, karena animo masa terhadap olahraga ini sedang tinggi-tingginya.