Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anies Baswedan saat Sidang Gugatan Hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi pada Rabu (27/3/2024). (youtube.com/Mahkamah Konstitusi RI)

Jakarta, IDN Times - Anggota Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin (AMIN), Bambang Widjojanto, mengungkapkan kejanggalan perolehan suara paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.

Bambang, yang juga Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, membandingkan raihan suara di sejumlah daerah karena dianggap janggal. Pihaknya menduga kenaikan suara secara tiba-tiba itu akibat manuver Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Hasil survei Pak Prabowo beberapa tahun, itu ada kenaikan yang luar biasa setelah kunjungan Pak Jokowi ke beberapa tempat di berbagai daerah. Kalau kami mencoba mengategorisir, angka Pak Prabowo di 2014, 2019, dan 2024, di mana intervensi-intervensi kekuasaan itu terjadi, maka terjadi lonjakan yang luar biasa sekali," kata dia dalam sidang pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu pagi (27/3/2024).

Bambang lantas memberikan contoh kasus yang terjadi di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Pada 2014 raihan suara Prabowo yang kala itu maju bersama Hatta Rajasa hanya meraih 21,91 persen. Kemudian, di 2019, suara Prabowo-Sandiaga Uno anjlok menjadi 9,01 persen.

Editorial Team

Tonton lebih seru di