Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)
Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)

Intinya sih...

  • 50 jenazah korban pesantren Al-Khoziny sudah teridentifikasi

  • Ambruknya Ponpes Al Khoziny jadi bencana non-alam terburuk 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) masih melakukan identifikasi 11 jenazah lagi termasuk lima potongan tubuh manusia korban insiden runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

"Tim DVI masih punya tugas untuk memproses 11 jenazah lagi termasuk lima potongan tubuh manusia yang ditemukan tim Search and Rescue-SAR gabungan secara bertahap di lokasi kejadian," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dikutip dari siaran pers, Sabtu (11/10/2025).

1. Ada 50 jenazah korban ponpes sudah teridentifikasi

Tim SAR saat mengevakuasi korban Pondok Pesantren Al Khoziny. (Dok. Basarnas)

Abdul mengatakan, dari hasil identifikasi hingga Jumat (10/10/2025), sebanyak 50 jenazah telah berhasil dikenali. Selanjutnya, seluruh jenazah korban yang sudah berhasil dikenal itu akan dipulangkan ke pihak keluarga untuk makamkan.

"Sementara, pihak keluarga korban yang lain masih menunggu proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya," kata dia.

2. Ambruknya Ponpes Al Khoziny jadi bencana nonalam terburuk 2025

Menteri PMK Pratikno jenguk santri korban runtuhnya Ponpes/ dok Kemenko PMK

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam rapat tingkat menteri, membahas keamanan infrastruktur bangunan pendidikan itu.

Menurut dia, peristiwa yang sudah menghilangkan 61 nyawa santri ini jadi bencana dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak sejak Januari hingga Oktober 2025. Penyebabnya sudah diketahui, yakni kegagalan struktur penyangga bangunan yang dinilai jauh dari kata standar.

“Ambruknya bangunan ponpes Al Khoziny di Sidoarjo menjadi bencana nonalam, kegagalan teknologi dengan korban meninggal dunia terbanyak sepanjang tahun 2025. Ini mesti kita jadikan atensi dan antisipasi agar tidak terjadi di kemudian hari,” ujar Pratikno.

3. Apresiasi respons cepat tanggap yang dilakukan seluruh pihak

Menteri PMK Pratikno jenguk santri korban runtuhnya Ponpes/ dok Kemenko PMK

Pratikno juga mengapresiasi respons cepat tanggap yang dilakukan BNPB, Basarnas, dan seluruh pihak yang ikut memberikan sumbangsih dalam penanganan darurat dalam peristiwa itu.

Pratikno berharap semua kementerian dan lembaga terkait dapat bersinergi untuk lakukan sinkronisasi dan koordinasi. Hal ini adalah dilakukan supaya insiden serupa tidak terulang.

Editorial Team