Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Universitas Udayana mengucapkan Turut Berduka Cita atas Berpulangnya, Timothy Anugerah Saputra.
Universitas Udayana mengucapkan Turut Berduka Cita atas Berpulangnya, Timothy Anugerah Saputra. (instagram.com/univ.udayana)

Intinya sih...

  • Kampus harus jadi ruang aman dan bebas kekerasan serta perundungan

  • Kejadian ini jadi refleksi seluruh pihak di lingkungan pendidikan tinggi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra. Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, mengatakan, pihaknya sudah meminta pihak kampus komunikasi dengan keluarga korban.

Dia mengatakan, langkah-langkah strategis telah diambil untuk mengawal kejadian ini.

"Kami sangat prihatin dan menaruh duka cita yang mendalam pada keluarga Timothy Anugerah Saputra maupun keluarga besar Universitas Udayana. Kami sudah berkomunikasi langsung dengan Rektor Unud. Kami juga sudah meminta pihak kampus untuk berkomunikasi dengan pihak keluarga korban,” ujar Brian, dikutip Senin (20/10/2025).

1. Kampus harus jadi ruang aman, bebas kekerasan hingga perundungan

Timothy Anugerah saat mengikuti kegiatan PKKMB 2022 di Universitas Udayana. (instagram.com/8_11_timothyanugerah)

Dia mengatakan, kampus harus menjadi ruang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan maupun perundungan. Brian juga mengingatkan sudah ada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 55 Tahun 2024 yang mengatur Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT).

“Kami sudah dapat laporan dari Rektor bahwa Unud membentuk tim untuk menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi, serta melakukan pendampingan, baik untuk keluarga maupun untuk pihak-pihak lain yang terhubung dengan kasus ini,” kata Brian.

2.Jadi refleksi seluruh pihak

Timothy, mahasiswa Universitas Udayana Bali yang diduga menjadi korban perundungan hingga meninggal dunia. (X @unudmenfess)

Brian mengatakan, kejadian ini jadi refleksi seluruh pihak di lingkungan pendidikan tinggi, termasuk Kemdiktisaintek, pimpinan perguruan tinggi, organisasi kemahasiswaan, dan sivitas akademika untuk lebih mencermati kondisi sosial dan psikologis mahasiswa.

“Kami berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik. Kepada seluruh kampus serta teman-teman mahasiswa, mari lakukan pembinaan dan bangun atmosfer yang baik,” kata dia.

3. Dorong kampus bentuk satgas PPKPT cegah kekerasan

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto saat menghadiri sidang di Gedung MK (dok. Humas MK)

Sebagai langkah sistemik dalam menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang aman dan berintegritas, pihaknya melalui Inspektorat Jenderal meluncurkan Kampanye Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT).

Upaya ini bertujuan memastikan seluruh kampus di Indonesia membentuk Satuan Tugas (Satgas) PPKPT yang diamanatkan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024. Satgas tersebut memiliki empat fungsi utama.

Pertama, melakukan pencegahan dengan menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas kekerasan. Kedua, menjalankan penanganan melalui mekanisme pelaporan, investigasi, dan pendampingan korban. Ketiga, memberikan pendampingan psikologis, hukum, dan sosial bagi korban.

Selain itu, Satgas PPKPT juga berperan dalam mendorong budaya positif di kampus, memperkuat relasi yang sehat, setara, dan berintegritas antar-sivitas akademika, demi terwujudnya perguruan tinggi yang berkeadilan dan menghormati martabat setiap individu.

4. Perkuat kanal pelaporan kekerasan di perguruan tinggi

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto (dok. Istimewa)

Kemdiktisaintek juga memperkuat mekanisme pelaporan kasus kekerasan di perguruan tinggi melalui berbagai kanal resmi. Pelaporan dapat dilakukan oleh korban maupun saksi, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui kanal pelaporan kampus masing-masing atau langsung ke Inspektorat Jenderal Kemdiktisaintek.

Brian mengatakan, pihaknya mengembangkan portal SAHABAT (Satgas Harmoni, Anti Kekerasan, dan Bantuan Tanggap) di sahabat.kemdiktisaintek.go.id, yang menjadi ruang aman untuk edukasi dan konsultasi. Selain itu, sivitas akademika dapat melapor melalui LAPOR! (lapor.go.id), yakni setiap laporan diteruskan ke instansi dan perguruan tinggi terkait.

Timothy ditemukan tewas usai diduga melompat dari Gedung FISIP Universitas Udayana pada Rabu (15/10/2025). Dia disebut jatuh setelah melompat dari lantai 2.

Dia juga sempat dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah untuk mendapatkan perawatan medis. Ia disebut mengalami pergeseran dan patah pada tulang serta pendarahan pada organ dalam.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Editorial Team