Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251201-WA0043.jpg
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono. (IDN Times/Amir Faisol).

Intinya sih...

  • Ibas menegaskan komitmennya mengawal pemerataan pembangunan infrastruktur di Pacitan, Jawa Timur.

  • Ibas menyampaikan adanya bantuan renovasi rumah senilai Rp20 juta untuk 20 unit rumah warga sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

  • Ibas juga menegaskan komitmen Fraksi Partai Demokrat memperjuangkan akses pendidikan yang inklusif bagi masyarakat Pacitan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan komitmennya mengawal pemerataan pembangunan infrastruktur di Pacitan, Jawa Timur.

Pesan itu ia sampaikan saat Silaturahmi Kebangsaan bersama warga Desa Pelem, Pacitan, sekaligus meninjau pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).

Ibas menekankan, pembangunan desa harus menjadi prioritas agar pertumbuhan tidak hanya terpusat di kota.

“Alhamdulillah, ikhtiar kita, pembangunan infrastruktur di Pacitan terus kita kawal agar lebih merata. Negara ini luas, jalan yang harus dibangun sangat banyak, dan itu termasuk jalan-jalan desa kita," kata Ibas dalam keterangan resmi, pada Senin (1/12/2025).

Menurutnya, kehadiran program seperti PISEW patut disyukuri karena membawa dampak langsung bagi masyarakat desa.

"Kita ingin desa-desa di Pacitan jalanannya semakin baik, rapi, dan menjadi bukti bahwa pembangunan tidak hanya terjadi di kota, tetapi menyentuh hingga pelosok desa,” ujarnya.

1. Janji benahi infrastruktur desa

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat meninjau bantuan BSPS di Pacitan Jawa Timur. (Dok. MPR RI).

Ibas mengakui masih banyak jalan desa yang kondisinya belum optimal. Hal tersebut, katanya, menjadi pengingat perjuangan pembangunan harus terus dilanjutkan. Ia berjanji mengawal perbaikan jalan rusak di dapilnya itu.

"Jalan-jalan desa harus tetap hidup. Hidup pikirannya, semangatnya, dan keinginannya untuk lebih maju. InsyaAllah kami akan terus berikhtiar agar jalan-jalan yang masih rusak ini, satu per satu kita benahi pelan-pelan,” kata dia.

Selain infrastruktur jalan, Ibas menyoroti kualitas rumah tinggal sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Ia menyampaikan adanya bantuan renovasi rumah senilai Rp20 juta untuk 20 unit rumah warga.

Menurutnya, bantuan ini mungkin terasa kecil bagi yang sudah hidup layak, namun bagi warga yang membutuhkan, ini merupakan anugerah besar.

"Saya ingin keluarga-keluarga di desa ini tinggal di rumah yang lebih layak, lebih baik, dan lebih membahagiakan,” ungkap Ibas.

2. Demokrat kawal akses pendidikan inklusif

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat menghadiri Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta. (Dok. MPR RI)

Ibas juga menegaskan komitmen Fraksi Partai Demokrat memperjuangkan akses pendidikan yang inklusif bagi masyarakat Pacitan. Ia menilai pendidikan merupakan kunci peningkatan taraf hidup keluarga.

Ia memastikan program beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan terus diperjuangkan di parlemen agar tidak ada anak di Pacitan yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.

"Saya berdoa anak-anak kita mendapatkan masa depan yang terbaik melalui pendidikan yang baik. Jika ada kendala terkait sekolah atau biaya pendidikan, tolong sampaikan kepada saya,” kata dia.

3. Ingatkan pentingnya jaga kelestarian lingkungan

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melakukan kunjungan kerja ke Pacitan Jawa Timur. (Dok. Humas MPR)

Tak hanya pendidikan dan infrastruktur, Ibas mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai tanggung jawab bersama. Menurutnya, bencana alam tidak sepenuhnya kehendak Tuhan, tetapi juga akibat kelalaian manusia dalam merawat alam.

Ia mengajak semua pihak berperan aktif, dimulai dari kebiasaan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya hingga menjaga ruang hijau.

“Menanam pohon itu bukan sekadar menjaga lingkungan tetap hijau dan asri. Itu bentuk cinta kita kepada bumi dan tabungan amal bagi keselamatan hidup anak cucu kita di masa depan,” kata dia.

Editorial Team