TKN Nilai Debat Pilpres Tentang HAM Akan Ubah Konstelasi Politik

Banten, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, siap menghadapi debat perdana yang digelar KPU, Selasa (12/12/2023). Hasto menilai, debat perdana akan mengubah konstelasi politik.
Debat perdana mengusung tema hukum, hak asasi manusia (HAM), dan pemberantasan korupsi.
"Debat sudah disiapkan dengan sebaik-sebaiknya. Debat ini akan ikut mengubah suatu konstelasi politik terkait dengan pilpres," kata Hasto, di Cilegon, Banten, Jawa Barat, Minggu (11/12/2023).
1. Partai pengusung akan lakukan door to door
Meski tidak memerinci perubahan yang bakal terjadi, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menekankan debat perdana dilaksanakan saat mesin partai melakukan kampanye door to door.
"Apalagi pada saat bersamaan PDI Perjuangan, PPP, Perindo, Hanura dan relawan melakukan gerakan door to door secara serentak," katanya.
2. Sandiaga Uno juga akan blusukan
Hasto menambahkan sosok Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno belakangan juga melakukan blusukan ke berbagai daerah jelang debat di KPU. Sandiaga mengunjungi masyarakat untuk memastikan kubu Ganjar-Mahfud bakal menang di Sumatra, Banten, dan Jawa Barat.
"Pak Sandiaga Uno keliling untuk menjelaskan, karena Pak Sandi ini sosok yang paling paham Pak Prabowo, yang paling paham Pak Anies. Pak Sandi mengatakan hanya Pak Ganjar-Mahfud yang mampu melanjutkan hal-hal yang baik dari Pak Jokowi. Sehingga dengan pergerakan oleh Pak Sandiaga Uno ini juga akan merubah konstelasi khususnya di wilayah Sumatera, Banten, dan Jawa Barat," katanya.
3. Blusukan jadi persiapan Ganjar untuk debat
Selain blusukan, Ganjar dan Mahfud akan menemui dan menampung aspirasi rakyat sebelum debat.
"Ya, persiapan dilakukan dan ketika Pak Ganjar turun ke bawah, tidur di rumah-rumah rakyat, Pak Ganjar menangkap hal yang paling genuine. Maka, KTP Sakti itu adalah hal yang paling genuine sebagai hasil dari blusukan dan tinggal di rumah rakyat," kata alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.