Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bantuan untuk Gaza
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita ketika meninjau isi bantuan kemanusiaan untuk Gaza di pesawat Super Hercules. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza diangkut menggunakan dua pesawat Super Hercules

  • Israel menjanjikan bantuan kemanusiaan bisa masuk pada 1-24 Agustus 2025

  • Distribusi bantuan Yordania lebih aman lewat jalur udara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mengatakan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina, mulai didistribusikan lewat jalur udara atau airdrop pada 17 hingga 18 Agustus 2025. Namun, sebagian bantuan kemanusiaan sudah mulai diangkut menggunakan dua pesawat C-130J TNI AU pada Rabu (13/8/2025). Misi kemanusiaan ini direncanakan berlangsung 12 hari pada 13 hingga 23 Agustus 2025.

Jenderal bintang dua itu menyebut yang diangkut menggunakan dua pesawat Super Hercules mencapai 40 ton. Sisa 760 ton lainnya sudah berada di Mesir dan siap didistribusikan ke Gaza. Bantuan kemanusiaan yang sudah berada di Mesir dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Pas Hari Kemerdekaan, 17 Agustus-18 Agustus itu airdrop sorti utama. 19 Agustus-20 Agustus sorti cadangan. Ini momennya memang dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan," ujar Kristomei di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Distribusi bantuan kemanusiaan itu sekaligus untuk memberikan semangat kemerdekaan dan perjuangan bagi masyarakat Palestina, yang sudah lama merindukan kemerdekaan dan perdamaian. Isi bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dari Indonesia terdiri dari makanan, obat-obatan, dan selimut. Diharapkan semua bantuan yang dikirimkan rakyat Indonesia bisa dimanfaatkan warga Gaza.

1. Bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza diangkut menggunakan dua pesawat Super Hercules

Satgas Merah Putih II yang akan mendistribusikan bantuan untuk warga Gaza, Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, bantuan kemanusiaan yang hendak didistribusikan untuk warga Gaza diangkut dari Indonesia menggunakan dua pesawat Super Hercules C-130J. Berdasarkan keterangan dari Mabes TNI, pemberangkatan dilakukan lewat dua rute penerbangan, yaitu melalui Mesir dan Yordania.

Distribusi bantuan kemanusiaan itu terbagi ke dalam dua kelompok terbang (kloter). Kloter pertama dipimpin Komandan Satgas Kolonel Pnb Puguh Julianto. Rute penerbangan kloter pertama yakni Halim Perdanakusuma dilanjutkan ke Colombo (Sri Lanka), kemudian ke Mumbai (India) melintasi Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) dan tiba di Yordania.

Sedangkan, kloter kedua yang juga terdiri dari 33 personel dipimpin Komandan Satgas Letkol Pnb Alfonsus F.A.D. Rute penerbangan kloter kedua, yakni Halim Perdanakusuma berlanjut ke Colombo (Sri Lanka) kemudian ke Mumbai (India), melintasi Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) dan tiba di Mesir.

Kloter kedua menempuh rute ke Mesir lantaran ada sebagian bantuan kemanusiaan yang telah dikumpulkan Baznas dan telah didistribusikan ke sana.

2. Israel menjanjikan bantuan kemanusiaan bisa masuk pada 1-24 Agustus 2025

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Letjen Tri Budi Utomo (di belakang microfon) ketika memberikan keterangan mengenai misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Letjen Tri Budi Utomo, mengatakan TNI dan Satgas Merah Putih II berkoordinasi dengan Angkatan Udara (AU) Yordania, untuk mendistribusikan bantuan lewat jalur udara. Sebab, lokasi titik airdrop harus aman dan bisa dijangkau warga Gaza.

"Tim ini sudah meninjau titik lokasi. Diinformasikan ada 10 titik yang akan dijadikan lokasi airdrop. Itu sudah dicek keamanannya dan steril," ujar Tri.

Sehingga, Tri memastikan, tidak akan terjadi peristiwa bantuan kemanusiaan yang didistribusikan lewat udara justru menimpa dan melukai warga Gaza. Ia juga menyebut militer Israel telah mengalokasikan waktu agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.

"Dari 1 (Agustus) hingga 24 (Agustus) ini mereka sudah membuka khusus untuk bantuan ini. Jadi, mereka sudah memberikan ruang untuk mendistribusikan bantuan," katanya.

3. Distribusi bantuan Yordania lebih aman lewat jalur udara

Ilustrasi bantuan kemanusiaan dari Baznas yang dikirim masuk ke Palestina. (Dokumentasi Baznas)

Sementara, Ketua Baznas, Noor Achmad, yang ikut hadir dalam pelepasan tim Satgas Merah Putih II mengatakan, pihaknya sudah memiliki bantuan kemanusiaan seberat 350 ton di Mesir dan sebagian di Yordania. Untuk distribusi bantuan kemanusiaan lewat Yordania, lebih aman melalui jalur udara.

"Memang kalau di Yordania setahu saya harus melalui airdrop dan dari Mesir saat ini kami juga terus memasukkan beberapa, ada 50 kontainer yang dimaksukan melalui pintu perbatasan Rafah. Tetapi, setelah itu pintu perbatasan langsung ditutup," kata Noor ketika menjawab pertanyaan IDN Times.

Noor juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, lantaran memilih jalur udara untuk distribusi bantuan ke Gaza lewat Yordania.

Di sisi lain, Sekjen Kemhan Letjen Tri Budi Utomo mengaku siap bila Indonesia ingin mengirimkan lagi bantuan kemanusiaan gelombang ketiga untuk warga Gaza. Apalagi sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono pernah mengatakan Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10 ribu ton beras bagi Palestina.

"Kami menunggu perintah selanjutnya dari Bapak Presiden," kata Tri.

Editorial Team