Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan butuh area seluas 4.500 hektare untuk membangun markas baru TNI di ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Area seluas itu akan mencakup markas TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
"Kebutuhan kita ada 800 hektare untuk menghadirkan Kodam (Komando Daerah Militer) dan satu perangkatnya. Untuk Angkatan Udara termasuk perangkat dan landasan udaranya, (kita butuh) 2.700 hektare dan kemudian Angkatan Laut, di situ ada lanal, armada, itu kira-kira total semuanya (matra) darat, laut dan udara (kami butuh) sekitar 4.500 hektare," ungkap Andika seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Jumat, (18/2/2022).
Ia menambahkan bila memungkinkan maka lokasi markas baru TNI ada di area perluasan ibu kota baru yang mencapai 199.962 hektare. Sedangkan, lokasi inti pusat pemerintah berada di area seluas 56.180 hektare.
Sejalan dengan pembangunan itu, Andika juga akan mengajukan ke Kementerian Pertahanan untuk penambahan prajurit di IKN, termasuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Penambahan prajurit ini nantinya berasal dari satuan TNI di Tanah Air. "Kami akan ambil dari seluruh satuan di seluruh Indonesia, darat, laut, udara. Penggantinya itulah yang kita ambil dari rektrutmen-rekrutmen baru," katanya menambahkan.
Lalu, berapa banyak personel baru TNI yang dibutuhkan untuk menggantikan personel TNI yang ditarik ke IKN Nusantara?