Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
TNI pukul driver Ojol di Pontianak
Prajurit TNI berinisial F ketika menegur pengemudi ojek online di Pontianak, Kalimantan Barat. (Dokumentasi Istimewa)

Intinya sih...

  • Keluarga pengemudi ojol menolak berdamai dengan TNI

  • Letda FA sudah berada di Mapomdam XII Tanjungpura

  • Duduk perkara Letda FA pukul pengemudi ojek daring hingga hidung patah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mabes TNI buka suara soal kejadian pemukulan yang melibatkan Letnan Dua FA terhadap pengemudi ojek daring Teguh Sukma Akbar di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 20 September 2025.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Freddy Ardianzah mengaku prihatin dan menyesalkan aksi pemukulan tersebut.

"Saya atas nama institusi juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban dan masyarakat atas tindakan oknum prajurit itu," ujar Freddy kepada IDN Times melalui pesan pendek, Senin (22/9/2025).

Freddy menjelaskan Letda FA dan pengemudi ojol sudah dilakukan mediasi. Permintaan maaf juga sudah disampaikan Letda FA. Akibat pemukulan tersebut, pengemudi ojol mengalami patah hidung dan lebam di bagian wajah kiri.

"Meski begitu, proses hukum tetap berjalan," tutur dia.

Freddy menegaskan kembali pernyataan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto bahwa setiap prajurit yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak tegas tanpa ada toleransi.

"TNI berkomitmen menjunjung tinggi hukum serta memastikan penanganan perkara berlangsung tegas, adil dan transparan," katanya.

1. Keluarga pengemudi ojol tolak berdamai dengan TNI

Driver ojol babak belur dipukul oknum TNI. (IDN Times/istimewa).

Sementara, keluarga Teguh, pengemudi ojek daring yang dipukul Letda FA menolak berdamai. Keponakan korban, Jani, mengungkapkan usai kejadian pemukulan, pelaku tidak ikut mengantar korban ke rumah sakit. Hanya adik pelaku yang datang dan sempat menawarkan upaya damai, namun keluarga menolak.

"Biarpun operasinya ditanggung pihak pelaku, tapi keluarga besar tetap tidak mau damai. Kami sudah sepakat jalur hukum harus tetap berjalan," ujar Jani kepada media, di Pontianak, Minggu, 21 September 2025.

Menurut Jani, meski pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf dalam mediasi di Markas Pomdam XII Tanjungpura, namun keluarga tetap menuntut proses hukum.

“Kami keluarga bersama komunitas ojol menegaskan kasus ini harus diproses hukum hingga tuntas," katanya.

2. Letda FA sudah berada di Mapomdam XII Tanjungpura

Prajurit TNI berinisial F ketika menegur pengemudi ojek online di Pontianak, Kalimantan Barat. (Dokumentasi Istimewa)

Sementara, Wakil Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura, Letkol Inf Agung W Palupi mengatakan, saat ini Letda FA sudah berada di Mapomdam XII Tanjungpura. Proses mediasi antara pihak keluarga korban, komunitas ojol, dan pelaku telah dilakukan. Namun, proses hukum tetap dilanjutkan.

"Hasil mediasi, proses hukum tetap berlanjut di persidangan militer. Kita tunggu hasilnya," ujar Agung, kemarin.

3. Duduk perkara Letda FA pukul pengemudi ojek daring

Oknum TNI yang melakukan pemukulan ke driver ojol minta maaf. (IDN Times/Teri).

Pemukulan yang dilakukan Letda FA terjadi pada Sabtu, 20 September 2025. Keduanya sempat cekcok di depan SDN 04 Kota Pontianak. Letda FA membawa mobil dengan pelat D 1294 UAJ. Publik semula tak mengetahui pengemudi merupakan anggota TNI.

Belakangan, identitasnya terungkap. Apalagi, Letda FA tak sekadar cekcok dengan pengemudi ojol, prajurit TNI yang mengenakan pakaian sipil itu terekam kamera saat melayangkan pukulan ke wajah driver ojol hingga wajahnya lebam dan hidung patah.

Kejadian bermula saat Teguh hendak mengantar orderan. Posisi motor ojol tersebut ada di belakang mobil pelaku. Saat itu, Letda FA hendak berbalik arah dan mundur. Teguh kemudian membunyikan sebagai pertanda dirinya ada di belakang mobil.

Tiba-tiba pengemudi mobil yang mengenakan celana hitam dan pakaian sipil serta berbadan tegap itu keluar dari mobil dan sempat adu mulut dengan Teguh. Cekcok akhirnya berujung pemukulan terhadap Teguh.

Peristiwa tindak kekerasan itu direkam kamera hingga viral di media sosial. Akibat peristiwa itu, Markas Kodam XII Tanjungpura sempat digeruduk komunitas ojek daring. Mereka menuntut Letda FA diproses hukum.

Editorial Team