Driver Ojol yang Temui Gibran Lulusan Hukum dan Pernah Jadi Advokat

- Pengemudi ojol yang temui Gibran adalah lulusan Hukum Internasional dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
- Rahman menegaskan bahwa public speaking adalah bidangnya dan membantah tuduhan bahwa ia bukan pengemudi ojol.
- Delapan pengemudi ojol menyuarakan kebutuhan payung hukum dan BPJS Ketenagakerjaan gratis kepada Istana Wapres.
Jakarta, IDN Times - Salah satu dari delapan pengemudi ojek online (ojol) yang menemui Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 31 Agustus 2025 lalu, Mohammad Rahman Tohir, mengaku merupakan lulusan jurusan Hukum Internasional dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Ia pun pernah bekerja menjadi advokat sebelum terjun menjadi pengemudi ojol.
"Jadi, wajar kalau saya punya public speaking baik. Ini adalah kartu keanggotaan saya dulu di Peradi pada 2012, tapi tidak saya perpanjang lagi," ujar Rahman ketika berbincang dengan IDN Times di Pondok Pesantren Abdurrahman, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025), sambil menunjukkan kartu keanggotaan Peradinya.
"Sekali lagi, public speaking memang bidang saya. Kok itu dipermasalahkan," imbuhnya.
Rahman memberikan penjelasan tersebut untuk menepis tuduhan dari publik, termasuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, bahwa ia bukan pengemudi ojol. Ia mengatakan, sudah menjadi pengemudi ojol di GoJek sejak 2015.
Ketika IDN Times menanyakan akun aplikasi pengemudi miliknya, ia tak membawanya. Rahman pun terbuka untuk dicek langsung oleh publik apakah ia betul pengemudi ojol atau tidak.
"Makanya, saya bilang datang ke rumah. Saya tunggu, rumah saya terbuka 24 jam untuk memastikan bahwa saya driver ojol atau bukan," katanya.
Ia mengaku dihubungi langsung oleh Sekretariat Wapres pada Minggu kemarin lewat telepon. Rahman pun bingung Istana Wapres bisa memiliki nomor telepon selulernya.
"Saya diminta hadir di Istana pukul 12.30 WIB. Ketika saya hadir, Mas Wapres sedang tidak ada di tempat karena dipanggil oleh Bapak Presiden. Jadi, kami delapan perwakilan (ojol) ditemui oleh sespri," tutur dia.
Isi pembicaraan delapan pengemudi ojol itu hanya membahas seputar masalah ojol. Pihak Istana Wapres menanyakan apa kebutuhan pengemudi ojol saat ini.
"Kami menyuarakan satu, payung hukum untuk ojol. Hal lain yang krusial, kalau bisa negara memberikan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis. Itu dua poin penting permintaan kami," ujarnya.
Gibran pun muncul belakangan usai pertemuan sedang digelar. Putra sulung mantan Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu meminta kepada para pengemudi ojol untuk membantu pemerintah menjaga wilayah tetap kondusif. Sebab, aksi demonstrasi tidak lagi murni.
"Karena kan sudah terjadi penjarahan hingga pembakaran. Saya pun ikut terimbas dari demo itu, karena saya tinggal di seberang dari kantor Brimob Kwitang, Senen," katanya.