Warga menggunakan hak pilihnya di TPS 15 Kelurahan Turida Kota Mataram yang menggelar pemungutan suara ulang, Sabtu (24/2/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sebelum bergabung ke dalam TPN Ganjar-Mahfud, Todung mengaku sebagai pengikut setia Joko "Jokowi" Widodo dari sejak pencalonan Gubernur DKI Jakarta.
Alasannya, Jokowi sebagai pemimpin negara yang bukan berasal dari elite politik, dapat memberikan harapan baru bagi demokrasi Indonesia.
Namun, kata Todung, nyatanya Presiden Jokowi justru terjun bebas dalam kontestasi Pemilu 2024 sehingga dianggap memecah belah demokrasi di Indonesia.
“Ketika dia sudah menyelesaikan dua periode masa jabatannya, seharusnya dia berada di atas semua golongan, kalau dia memang jadi negarawan. Tapi, kelemahan hukum yang mengatakan oke, Presiden tidak dilarang untuk berkampanye. Tapi secara etika, seharusnya dia berada di atas semua partai,” jelas Todung.
Sampai akhirnya, Todung memutuskan untuk berubah haluan menjadi bagian dari TPN Ganjar-Mahfud.