Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tokoh KKB di Kabupaten Keerom menyerahkan enam pucuk senjata yang dulu digunakan KKB ke Pangdam Cendrawasih XVII di Tugu Pancasila. (Dokumentasi Kodam XVII Cendrawasih)
Tokoh KKB di Kabupaten Keerom menyerahkan enam pucuk senjata yang dulu digunakan KKB ke Pangdam Cendrawasih XVII di Tugu Pancasila. (Dokumentasi Kodam XVII Cendrawasih)

Jakarta, IDN Times - Tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Keerom, Lambert Pekikir menggalang pengembalian senjata api dari kelompok tersebut di wilayahnya. Hasilnya, terkumpul enam senjata api serta amunisi yang langsung diserahkan kepada Panglima Kodam XVII, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustofa pada Senin (1/5/2023). 

Lambert menjelaskan, upaya pengembalian enam senjata api bekas penggunaan KKB telah dilakukan sejak 2022 lalu. Penyerahan enam senjata bekas KKB itu dilakukan usai peresmian Tugu Pancasila di Distrik Waris, Keerom. 

"Adapun senjata dan amunisi yang diserahkan adalah 1 pucuk senpi jenis pistol FN-46 buatan Belgia (munisi: 8 butir kaliber 9 mm), 1 buah magazen, 1 pucuk pistol senpi jenis pistol Walther buatan Jerman, munisi 6 butir kaliber 9 mm, dan 1 buah magazen, 1 pucuk senpi jenis senapan M1 Caribne kaliber 8 mm buatan Amerika Serikat, 4 buah magazen dan munisi 236 butir, satu pucuk senpi jenis senapan Winchester magnum Bolt model 700 buatan AS, 1 buah magazen dan 3 butir munisi kaliber 3 mm dan 2 buah peredam laras pendek dan panjang," ungkap Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav. Herman Taryaman dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu (3/5/2023). 

Herman menambahkan, ada pula 1 pucuk senjata api jenis senapan M1 Caribne kal 88 mm buatan AS, 2 buah magazen dan amunisi 18 butir dan satu pucuk senpi jenis senapan M1 Caribne kaliber 8 mm buatan AS, 1 buah magazen, dan amunisi 8 butir. 

Lalu, bisakah perdamaian terwujud di Tanah Papua?

1. Bupati Keerom berharap tanah dibangun untuk kesejahteraan warga setempat

Tokoh KKB menyerahkan enam pucuk senjata ke Pangdam XVII/Cendrawasi, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa di Keerom. (ANTARA FOTO/Ardiles Leloltery)

Bupati Keerom, Piter Gusbager, ikut hadir dalam peresmian Tugu Pancasila. Ia berharap, pembangunan itu menandakan tidak akan ada lagi tindak kekerasan bersenjata di wilayahnya. Pasalnya, kata dia, masyarakat setempat menolak kekerasan bersenjata. 

"Kami mau tanah ini dibangun untuk kesejahteraan Keerom, masyarakat Papua dan seluruh orang Papua," kata Piter. 

2. Tokoh KKB minta warga untuk berdialog dibandingkan mengangkat senjata

Tokoh KKB di Kabupaten Keerom menyerahkan enam pucuk senjata yang dulu digunakan KKB ke Pangdam Cendrawasih XVII di Tugu Pancasila. (Dokumentasi Kodam XVII Cendrawasih)

Pesan serupa juga disampaikan oleh Lambert Pekikir. Dulu, ia merupakan anggota KKB di Kabupaten Keerom. 

Ia meminta masyarakat maupun kelompok yang masih berseberangan dengan Indonesia agar mengutamakan perdamaian. Ia lantas mengajak TPNPB-OPM untuk berdialog dibandingkan mengangkat senjata. 

"Saya pesan kepada generasi muda agar mengutamakan perdamaian, karena di dalam damai ada pembangunan. Pergerakan dan perlawanan terhadap NKRI itu lahir di Keerom sini, Maka, mari utamakan dialog damai," tutur dia. 

3. Pilot Susi Air masih tetap ditawan selama lebih dari dua bulan

KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air, Kapten Kapten Philip Mark Merthens. (IDN Times/Istimewa)

Meski kelompok Lambert Pekikir sepakat untuk menempuh jalur damai, tetapi tidak dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Mereka tetap kukuh menginginkan agar Papua merdeka dari Indonesia. Itu sebabnya hingga kini, mereka masih menawan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. 

Terbaru, KKB pimpinan Egianus meminta Indonesia untuk menghentikan operasi militer di lokasi penyanderaan, Nduga, Papua.

“Presiden Indonesia Joko Widodo harus hentikan operasi militer di Ndugama dengan segera. Jika tidak, membahayakan nyawa Pilot asal Selandia Baru ini,” ujar Juru Bicara KKB Pimpinan Egianus Kogoya, Sebby Sambom pada 26 April 2023 lalu. 

Editorial Team