Tri Mumpuni. (instagram.com/tri_mumpuni)
Tri Mumpuni membeberkan banyak hal menarik saat bekerja dengan para anak muda. Menurutnya, sangat penting untuk memiliki dan melatih para pemuda untuk bisa memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk membangun desa dan negeri ini.
"Hal mendasar yang paling menarik bagi kami bertemu dengan anak-anak muda adalah mampu mengubah cara berpikir mereka. Yang dulu kalau istilah yang dipakai di IBEKA, anak-anak itu berjalannya ke luar. Jadi, you’re not thinking about yourself, tapi berpikir tentang orang lain. Nah, ini mereka diajak berjalan ke dalam. Artinya, mereka mampu menggunakan logika dan hati. Dan yang namanya komunikasi antara logika dengan hati itu harus selalu terjadi. Komunikasi itulah yang memunculkan akal sehat," ucap dia.
Menurutnya, selama ini ilmu yang diterima dari kampus tak jauh dari hal materi, misal mencari pekerjaan. Sedangkan, yang diajarkan oleh IBEKA juga mencakup perjalanan spiritual.
"Mereka dilatih untuk punya empat kompetensi. Kompetensi keteknikan, karena nanti ilmunya dipakai untuk membantu rakyat. Yang kedua kompetensi kejuangan. Dia harus mampu dan mau meninggalkan zona nyaman dengan berada di desa-desa terpencil selama bertahun-tahun sampai rakyat betul-betul terbangun secara energi dan ekonomi. Lalu ada kompetensi kerakyatan. Mereka mampu meng-capture passion rakyat. Orang-orang di desa maunya apa. Terus berupaya mencari apa yang diinginkan," kata Tri Mumpuni.
Kemudian, pelajaran terakhir yang diberikan adalah keikhlasan. Kompetensi tersebut menurutnya penting agar ketika lulus sekolah, para anak muda berpikir tentang apa yang bisa diperbuat untuk orang banyak.
"Dia akan melihat kiri-kanan. Di desa itu resources banyak banget. Yang kurang adalah intelectual capacity. Nah, ini kan hal yang bagus, membuat anak-anak memiliki empat kompetensi kemudian di-deploy dan di sana mereka akan berpikir bahwa negeri kita itu sangat kaya. Bisa dibangun, sangat luar biasa potensinya," lanjutnya.