Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi. (IDN Times/Trio Hamdani)
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi. (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) merespons pernyataan Menkes terkait lingkar pinggang pria di atas 32 atau 33 yang berisiko menghadap Tuhan.
  • Hasan Nasbi menyebutkan tingginya angka obesitas di masyarakat sebagai temuan utama dari program cek kesehatan gratis, yang berkaitan dengan berbagai penyakit lain.

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi merespons pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin terkait lingkar pinggang.

Pernyataan Menkes yang menyebut pria dengan ukuran celana jeans di atas 32 atau 33 berisiko lebih cepat menghadap Tuhan menjadi sorotan publik. Ungkapan tersebut disampaikan untuk menyoroti bahaya obesitas.

"Sebenarnya yang kemarin Pak Menkes agak ngetop lingkar pinggang itu kan salah satunya output dari cek kesehatan gratis, karena ternyata yang terbesar kita itu obesitas," kata dia dalam diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

1. Penjelasan menggunakan ukuran celana agar mudah dipahami

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi. (IDN Times/Trio Hamdani)

Hasan menyebutkan, salah satu temuan utama dari program cek kesehatan gratis adalah tingginya angka obesitas di masyarakat. Kondisi tersebut, kata Hasan, berkaitan erat dengan berbagai penyakit lain.

Menurut dia, Menkes memilih membahas soal lingkar pinggang agar isu kesehatan tersebut lebih mudah dipahami dan dibicarakan publik.

"Kalau bicara ukuran celana, kita walaupun misuh-misuh kita ukur-ukur juga. Saya ukur tadi malam Pak Menteri, 106 ternyata (lingkar pinggang) saya ini. Jadi saya punya PR untuk menurunkan di bawah 90, tapi ini kan jadi diskusi," ujarnya.

2. Hasan contohkan Jepang punya aturan soal lingkar pinggang

Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hasan mengungkapkan Jepang telah menerapkan kebijakan pengukuran lingkar pinggang sejak 2008 melalui undang-undang yang dikenal sebagai "Metabo Law".

Kebijakan itu, kata dia, mewajibkan pengukuran lingkar pinggang tahunan bagi warga berusia 40 hingga 74 tahun. Bagi pria, batas maksimum yang ditetapkan adalah 85 centimeter (cm) karena dapat memengaruhi produktivitas.

"Kalau lebih ukuran lingkar pinggangnya misalnya laki-laki dari 85, dia 85 cm, disuruh ikut program. Karena kalau enggak, ya enggak sehat dan enggak produktif," tambahnya.

3. Menkes mengingatkan pentingnya menjaga lingkar perut

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Rusun Tanah Tinggi, Rabu (14/5/2025)/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pentingnya menjaga lingkar perut untuk kesehatan. Salah satu indikator batas aman lingkar perut 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk perempuan.

Hal itu disampaikan Menkes saat meluncurkan layanan kesehatan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

"Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih diatas 32 sampai 33. Ukurannya berapa celana jeans? 34 sampai 33. Udah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32. Saya bukannya body shaming, tapi emang artinya begitu," tuturnya.

Editorial Team