Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura. (IDN Times/ Ridho Fauzan)
Menanggapi hal tersebut, United Nations Development Programme (UNDP), bersama Pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, menilai bahwa edukasi terkait mitigasi bencana alam sangat perlu disampaikan kepada masyarakat luas semenjak usia dini. .
Dalam SDGs Talk bertemakan “Natural Disaster Survival Guide: Your Emergency Checklist” yang diselenggarakan UNDP bersama IDN Times pada Rabu (14/7/2021), Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura menjelaskan bahwa, pihaknya telah mengerjakan mitigasi risiko bencana bersama Pemerintah Indonesia selama lebih dari satu dekade.
“Kami juga melaksanakan penilaian pasca bencana selama pandemik COVID-19, meningkatkan tata kelola kesehatan, serta membantu pemulihan UMKM,” ujarnya saat memberi kata sambutan.
Norimasa pun menambahkan, UNDP melalui PETRA Project, telah membangun kembali infrastruktur vital yang rusak di Palu dan Lombok akibat bencana alam di tahun 2018. Program tersebut mendapat kucuran dana hibah sebesar 28 juta US Dollar dari Bank Pembangunan Jerman, KfW.
“Tindakan antisipatif selalu memainkan peran yang kuat. Saya dari Jepang, negara yang juga rawan bencana. Kesiapsiagaan menghadapi bencana tertanam dalam kurikulum nasional. Saya masih ingat latihan gempa pertama saya ketika masih sekolah di TK saat usia 5 tahun,” tutur Norimasa.
Pernyataan tersebut diamini Kazuhiko Shimizu, Konselor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, yang mengalami sendiri gempa dahsyat yang memicu tsunami di Jepang timur pada 2011.
“Saat itu, saya sebagai staf Kementerian Luar Negeri yang bertugas di divisi yang meliputi Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Saya ingat bersembunyi di bawah meja kantor (di Tokyo) dan merasakan getaran kuat yang belum pernah saya rasakan sebelumnya,” ujar Kazuhiko dalam sambutannya.
“Jepang memiliki sejarah panjang dalam manajemen bencana, tetapi pengalaman Gempa Besar Jepang Timur telah membuat kami bekerja lebih keras untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana,” tutur Kazuhiko.