Protes terkait unggahan itu dilayangkan oleh salah satu akun Twitter @pemuda_nyasar, yang menyinggung tentang kehadiran Jokowi di acara pernikahan itu.
"Respect. Disini kita lihat dari sisi positif penyelenggaraan pesta dengan keramaian diperbolehkan asal mematuhi prokes (protokol kesehatan) dan swab. Semoga mudik tahun ini serta acara-acara lain juga diperbolehkan dengan protokol kesehatan yang berlaku sama seperti di acara pernikahan ini," tulisnya.
Selain itu, akun @isilham1 juga melayangkan protes lantaran unggah di akun Setneg tersebut. Ia menyebut bahwa agenda tersebut tak pantas diunggah, apalagi bukan agenda kenegaraan.
"Pak Mensesneg mohon foto-foto seperti ini jangan dipertontonkan kepada kami rakyat biasa, tidak ada manfaatnya apalagi ditengah pandemi seperti ini, lebih baik foto-foto Bapak Presiden Jokowi dalam urusan negara saja yang bermanfaat langsung buat rakyat yang ditampilkan," ucapnya.
Kemudian, akun @bisainterus, juga memprotes unggahan di akun resmi Setneg tersebut. "Gak masalah kalau emang dateng secara pribadi, tapi kalau di-post di akun Kesekretariatan berarti ini agenda kenegaraan?" sindirnya.
Ada pula akun @metamikha yang menyinggung perlakuan untuk pernikahan artis dan masyarakat. "Pernikahan artis didatangi Presiden, diliput. Pernikahan rakyat jelata didatangi aparat, diliput, lalu dibubarin," tulisnya.
Lalu, akun @alantubaka juga meminta agar pihak Setneg hanya mengunggah agenda kenegaraan saja di akun Twitter-nya. "Saran kiranya akun resmi milik negara harus menginformasikan kegiatan kenegaraan presiden. Tidak boleh menginformasikan seperti ini," protes dia.