Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkit kembali bahwa partai yang ia dirikan pada 2001 lalu itu nyaris dibegal oleh Kepala Staf Presiden (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko. Sejumlah kader Demokrat tiba-tiba menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2021 lalu di Medan, Sumatra Utara.
Hasilnya, KLB menunjuk Moeldoko menjadi ketua umum. Hal itu membuat publik terkejut lantaran Moeldoko tak pernah menjadi kader Partai Demokrat.
"Lima tahun terakhir tidak mudah bagi Partai Demokrat. Ada prahara yang luar biasa yang kalau Tuhan dan sejarah tidak bersama kita, kita tidak berada di tempat ini hari ini, termasuk saya yang menggagas dan membentuk berdirinya Partai Demokrat," ujar SBY ketika menyampaikan pidato di HUT ke-23 Partai Demokrat di kantor DPP, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
"Kita akan gone entah ke mana," imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk tetap mempertahankan Demokrat ketika itu menguras banyak pikiran, tenaga, waktu dan biaya. SBY menyebut ketika itu tidak mudah untuk menjaga kedaulatan Partai Demokrat.
Dalam pandangannya, ada peristiwa yang sudah gamblang terlihat dalam upaya pembegalan Demokrat.
"Soal diambil alihnya pimpinan partai ini. Tapi, masih ada yang misterius. Hanya Tuhan yang tahu," kata dia.
SBY pun memuji semua kadernya lantaran berani dan teguh dalam mempertahankan kedaulatan Partai Demokrat.
"Ini rumah kita, hak milik kita!" ujarnya.