Jakarta, IDN Times - Pada 9 Juni 2024, sekitar pukul 04.00 WIB, seorang pekerja proyek yang berada di bawah Jembatan Batang Kuranji, mendengar huru-hara di atas jembatan.
Rasa penasaran kian menjadi karena beberapa orang dari atas jembatan terlihat melongok ke bawah jembatan.
“Ada heboh-heboh di atas jembatan, terus ada yang melongok mengintip ke bawah. Beberapa orang melihat ke bawah jembatan,” kata seorang penjaga ekskavator proyek diceritakan Direktur LBH Padang, Indira Suryani kepada IDN Times, Minggu (7/7/2024).
Menjemput jawaban dari rasa penasarannya, seorang pekerja proyek itu naik ke atas dan mengintip apa yang ia dengar dari bawah.
Saat itu, ia terperangah melihat belasan polisi mengepung gerombolan anak dengan posisi beberapa motor tergeletak di jalan.
Beberapa polisi mengamankan senjata tajam dan sesekali menghantam senjata itu ke jalanan hingga menyembur percikan api. Beberapa polisi lainnya memegang rotan.
“Anak-anak ini dihantam, disiksa, digebukin di jembatan, terus saya turun kerena takut,” kata pekerja proyek itu.
Selama peristiwa tersebut, si pekerja tak melihat ada seorang anak yang melompat dari atas jembatan ke dasar sungai.
“Tidak ada yang melompat ke bawah,” katanya.
Pada pukul 11.55 WIB, warga menemukan seorang anak mengapung di sungai Kuranji dengan posisi telentang mengenakan kaos hitam dan celana cokelat.
Saat dievakuasi, ternyata terdapat luka lebam di punggung hingga perut bagian kiri. Penemuan mayat ini pun membuat gempar warga hingga akhirnya diketahui bahwa anak itu adalah Afif Maulana (13).