Jakarta, IDN Times - Komnas Perempuan mengungkapkan, paparan pemikiran radikal dan adanya kebijakan diskriminatif di lembaga pendidikan membentuk kecenderungan intoleransi di kalangan pelajar. Hal tersebut berdampak spesifik pada pelajar putri yang menjadi target pengaturan diskriminatif.
Menurut Komnas Perempuan, upaya pemerintah menangkal hal ini di sekolah belum menyeluruh dan solid.
“Upaya pemerintah untuk menyikapi ini masih parsial dan belum solid, seperti tampak pada penanganan kebijakan diskriminatif tingkat daerah yang belum efektif,” Kata Komisioner Komnas Perempuan, Imam Nahe'i dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).