Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) terus mendorong proses transisi energi dari berbasis fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih bersih guna menjawab tantangan bisnis di masa depan. Menurut Heru, berdasarkan rencana jangka panjang Pertamina, kebutuhan pendanaan untuk transisi energi mencapai sekitar US$ 18 miliar. Selain internal Pertamina, pendanaan nantinya juga berasal dari eksternal, seperti project financing, green bond, eco financing, dan equity dengan mengundang mitra.
CEO Pertamina Subholding Power and New Renewable Energy (NRE), Heru Setiawan mengatakan saat ini negara-negara di dunia telah bergerak menuju pemanfaatan energi bersih.
“Tren global sekarang ini adalah masyarakat mempunyai pilihan untuk beralih dari mengonsumsi energi berbasis fosil ke energi sesuai keinginan yakni energi bersih termasuk listrik,” katanya.