Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir bandang di Sumatra
Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Intinya sih...

  • Jumlah korban tewas banjir Sumatra mencapai 708 jiwa, dengan 499 orang masih hilang.

  • Sumatra Utara menjadi provinsi paling terdampak, dengan 294 jiwa meninggal dan 155 jiwa hilang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra kembali meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Selasa (2/12/2025) sore, total 708 orang meninggal dunia dan 499 lainnya masih hilang.

“Sore ini untuk status hasil pencarian dan pertolongan secara umum meninggal dunia 708 jiwa. Hilang masih dilaporkan 499 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam live streaming BNPB.

Sumatra Utara menjadi provinsi dengan dampak paling besar.

“Untuk Sumatra Utara, korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Ini untuk provinsi yang paling terdampak itu ada fi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara,” ujar Abdul Muhari.

Dia mengatakan, distribusi logistik ditempuh melalui jalur darat, laut, dan udara, termasuk pengoperasian enam truk berkapasitas 15 ton dan pengiriman 100 ton beras melalui Pelabuhan Sibolga.

“Untuk jalur udara saat ini di Silangit itu ada 7 unit heli dan akan terus ditambah. Untuk Provinsi Aceh, per hari ini meninggal dunia 218 jiwa dan hilang masih ada di data kami 227 jiwa,” kata dia.

Abdul Muhari menegaskan operasi pencarian masih menjadi prioritas meski medan sulit dan banyak wilayah terisolasi, terutama Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.

“Masih ada 4 kabupaten yang masih sangat sulit untuk ditempuh dari jalur darat,” kata dia.

Bantuan udara dan truk TNI telah dikirim, termasuk distribusi logistik dan obat-obatan bantuan Presiden. Sementara itu, Sumatra Barat mencatat angka korban signifikan.

“Total korban jiwa per hari ini pukul 16.00, 196 jiwa meninggal dunia, kemudian 117 jiwa hilang,” kata Abdul Muhari.

Fokus utama pemulihan berada di Kabupaten Agam dan Padang Panjang yang terdampak banjir dan material dari kawasan Gunung Singgalang. Pengoperasian helikopter TNI, Basarnas, dan BNPB masih dilakukan untuk percepatan distribusi bantuan dan pembukaan akses darat.

Dia megatakan, seluruh operasi darurat masih dipusatkan pada pencarian korban dan pemulihan akses vital. “

Fokus untuk pemulihan dari infrastruktur vital ada 3 hal, yaitu infrastruktur transportasi khususnya jalur darat, kemudian infrastruktur komunikasi dan akses energi khususnya listrik dan BBM,” ucap dia.

Editorial Team