Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam konferensi pers Natal 2024. (IDN Times/Amir Faisol)
Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam konferensi pers Natal 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Kardinal Suharyo menyoroti maraknya judi online di Indonesia pada Natal 2024
  • Suharyo menyinggung keadilan sosial Pancasila dan korupsi di lembaga negara
  • Keuskupan Agung Jakarta turut menyoroti usaha pemerintah untuk kelompok masyarakat kecil, identitas kependudukan, dan perubahan iklim
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, menyoroti maraknya judi online di Indonesia pada momen perayaan Natal 2024. Hal ini, menjadi penyakit di kalangan masyarakat yang sudah seharusnya diberantas.

Suharyo mengatakan, masyarakat yang terpapar judi online itu karena diiming-imingi sebuah iklan. Mereka terpengaruh untuk menjadi kaya, tapi menempuh cara-cara yang instan.

"Kita sering mendengar keluarga yang hancur karena judi online atau pinjaman online. Itu kan karena apa diiming-imingi seperti di iklan, mau kaya tapi nggak bisa lalu pinjam," kata Suharyo dalam jumpa pers Natal 2024 di Katedral Jakarta, Rabu (25/12/2024).

1. Singgung sila kelima Pancasila

Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam konferensi pers Natal 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Pada kesempatan itu, Suharyo turut menyinggung sila kelima dari Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia mengajak semua pihak untuk melihat, apakah benar negara saat ini memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebab, faktanya masih banyak pejabat lembaga negara yang semestinya memperjuangkan kebaikan bersama, malah terlibat korupsi, suap, dan sebagainya.

"Ketika lembaga-lembaga yang semestinya memperjuangkan kebaikan bersama, orang-orangnya tidak semua terlibat di dalam korupsi, terlibat di dalam suap, dan sebagainya," kata dia.

2. Masih banyak anak-anak tak bisa akses pendidikan

Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam konferensi pers Natal 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Selanjutnya, Keuskupan Agung Jakarta turut menyoroti usaha pemerintah untuk memperjuangkan keberpihakan kepada kelompok masyarakat kecil.

Suharyo menyampaikan, saat ini masih banyak warga negara yang belum memiliki identitas kependudukan sehingga tidak bisa mengakses pendidikan. 

"Belum lagi kalau kita melihat saudara-saudara kita yang berada jauh di pinggir-pinggir negeri kita," kata dia.

3. Perubahan iklim terus mengancam

Ilustrasi Gereja Katedral Jakarta. (IDN Times/Amir Faisol)

Keuskupan Agung Jakarta turut menyoroti fenomena perubahan iklim, yang berdampak pada petani yang gagal panen. Karena itu, sebagai warga negara, Suharyo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali kepada jati dirinya masing-masing.

"Marilah kita kembali ke jati diri. Kita diciptakan nanti dengan fungsi apapun, dengan peran apapun yang berbeda-beda," kata dia.

Editorial Team