Tengku Zulkarnain adalah seorang pendakwah, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral Dewan (Wasekjen) Pimpinan Majeli Ulama Indonesia (MUI).
Pria kelahiran Medan itu merupakan salah satu pendakwah yang aktif bersuara dan memberikan komentar terhadap beberapa masalah dan isu yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat.
Mulai dari masalah kerukunan umat beragama di Indonesia, masalah sensor film, prostitusi online, pemblokiran situs-situs Islam radikal, hingga soal vaksin COVID-19.
Teranyar, ia diperiksa Mabes Polri karena perang cuit dengan Abu Janda terkait ‘Islam Agama Arogan’.
Perang cuitan itu bermula ketika Tengku lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, membahas arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Cuitan Tengku menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya.
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," kata Tengku Zulkarnain.
Menanggapi hal itu, Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut ada Islam yang arogan karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," tutur Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.