Jakarta, IDN Times - Sejumlah ilmuwan telah mengonfirmasi keberadaan varian baru COVID-19, yang menggabungkan mutasi antara varian Omicron dan Delta dengan kasus yang dilaporkan di beberapa negara Eropa yang dijuluki "Deltacron".
Varian ini dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan para ilmuwan di IHU Mediterranee Infection di Maseille, Prancis. Varian itu telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis. Lalu, apakah Deltacron lebih mematikan dari Omicron?
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, mengatakan Deltacron mungkin tidak berbahaya dibanding Omicron, namun ini juga belum bisa dipastikan.
"Apakah Deltacron lebih menular dan mematikan? Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," kata Zubairi dalam akun Twitter @ProfesorZubairi, Senin (14/3/2022).