Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
wawancara musisi kondang Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan Profesor, Hadi Pranoto/ tangkapan layar youtube@duniaMANJI
wawancara musisi kondang Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan Profesor, Hadi Pranoto/ tangkapan layar youtube@duniaMANJI

Jakarta, IDN Times - Dunia media sosial tengah dihebohkan video wawancara musisi kondang Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan pria yang mengaku profesor, Hadi Pranoto. Pasalnya, dalam video berdurasi 35 menit ini, Hadi mengklaim telah menemukan obat antibodi COVID-19.

Tidak main-main, Hadi juga menyatakan bahwa obat antibodi COVID-19 sudah menyembuhkan ribuan pasien COVID-19 dalam waktu 10 sampai 20 jam.

"Alhamdulilah kita sudah bagikan hampir 250 ribu (obat antibodi COVID-19) sudah bagikan ke masyarakat, sudah konsumsi dan alhamdulillah yang terinfeksi sudah sembuh," ujar Hadi dalam akun YouTube @duniaMANJI yang dilansir IDN Times, Minggu (2/8/2020), namun video itu sekarang sudah menghilang dari kanal YouTube Anji.

1. Hadi klaim obat antibodi COVID-19 bunuh virus

Profesor Hadi Pranoto/tangkapan layar youtube@duniaMANJI

Hadi memaparkan, obat antibodi COVID-19 ini merupakan cairan hitam mengandung beberapa bahan yang bisa membunuh COVID-19. Semua bahan yang digunakan tersedia di Indonesia.

"Jadi antibodi COVID-19 ini kita buat bertujuan untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang yang terinfeksi COVID, ini emergency kemanusiaan maka kita lakukan kegiatan ini agar saudara-saudara kita terhindar dari covid," ucapnya.

"Kita sudah salurkan obat herbal di di Sumatra, Jawa, Bali juga Kalimantan, kalau di Jakarta sebagian di Wisma Atlet," imbuhnya.

2. Jika antibodi terbentuk,, maka virus corona akan dimakan bakteri dalam tubuh

Ridwan Tawainella sudah mengikuti rapid test di kantor Arema FC. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, selain menyembuhkan, obat tersebut hanya memerlukan waktu 2 sampai 3 hari untuk membentuk antibodi kuat. Jika sudah terbentuk, maka tubuh mempunyai kemampuan untuk melawan virus dan menghalau keganasan COVID-19.

"Setelah kita meminum antibodi COVID dengan aturan yang kita anjuran dan secara teratur, terbentuk antibodi itu akan menjadi piranti keamanan tubuh kita sendiri, bila ada virus COVID masuk melalui oksigen melalui napas itu akan dimakan oleh bakteri di dalam tubuh," paparnya.

3. Riset dilakukan sejak tahun 2000

Ilustrasi riset /Humas Bandung

Dia mengaku sudah melakukan riset tersebut sejak tahun 2000. Hadi mengatakan sejak COVID-19 meledak di Wuhan, Tiongkok, dia bisa mengidentifikasi genetiknya.

"Sehingga kita cocokkan dengan herbal yang kita punya ternyata efektif dan mampu, selain itu bahan bakunya ada di Indonesia, semuanya ada di Indonesia," ungkapnya.

4. Minta pemerintah beri ruang tim riset produksi massal

Ilustrasi swab test. IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk itu, Hadi meminta pemerintah untuk memberikan ruang kepada tim risetnya agar hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat Indonesia, dan memberikan kekebalan antibodi. Selain itu, dia mengajak masyarakat yang mempunyai ekonomi dan finansial lebih agar membantu agar bisa memproduksi obat COVID-19 tersebut secara massal.

"Percuma pemerintah berikan sembako tiap minggu, bulan tapi masyarakat ketakutan dengan keselamatan nyawanya, dengan mengonsumsi antibodi antibodi COVID ini tidak takut lagi melakukan kegiatan ekonomi, berkumpul, semuanya akan menjadi baik dan kembali normal betul jadi kita bukannya new normal emang harus normal," terangnya.

Editorial Team