Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana di Kawasan Kota Tua, Minggu (16/2/2025)/IDN Times Dini Suciatiningrum

Intinya sih...

  • Menteri Pariwisata RI menanggapi tren tagar "kabur aja dulu" di media sosial.
  • Tagar ini muncul sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi Indonesia yang penuh kesenjangan.
  • Anies Baswedan menanggapi gerakan tersebut dan mengajak masyarakat untuk tetap mencintai Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, menanggapi tren media sosial yang mendorong masyarakat untuk pindah ke luar negeri dengan tagar "kabur aja dulu". 

"Tanggapannya, jalan-jalan di Indonesia saja, jangan kabur," ucap Putri singkat di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (16/2/2025).

1. Bahlil ragukan nasionalisme warga yang di LN

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia usai meninjau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Gerem, Cilegon, Banten, Sabtu (21/12/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Diketahui tagar #KaburAjaDulu beberapa hari ini tagar di media sosial bahkan menjadi trending topic.

Diduga #KaburAjaDulu berawal dari potongan video Bahlil Lahadalia yang saat ini menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia yang meragukan nasionalisme masyarakat yang ke luar negeri.

"Nah kalau temen-temen berpikir untuk pindah ke luar negeri, apa saya malah meragukan nasionalisme kalian," kata Bahlil.

 

2. Warganet keluhkan berbagai kebijakan

Ilustrasi media sosial (Pexels/Tracy Le Blanc)

Sontak ucapan Bahlil tersebut mendapat sejumlah respons dari warganet yang mengeluh mengenai sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. 

"Bahlil urusi gas saja nggak becus lalu ngomong soal "NASIONALISME" ?Ucapan Bahlil tsb bikin tagar #KaburAjaDulu makin menguat. Pemuda/pemudi potensial pergi. Sebenarnya ini dilema, tapi ya bgm lagi? Semua org ingin hidup layak," tulis warganet.

"Yuk #KaburAjaDulu aja guys, talenta lu disini ga diapresiasi dan dihargai. ga akan diliat lu, nepotisme disini udah mendarah daging. “Nasionalisme” disini belakangan jadi kerangkeng aj," kata warganet lain.

3. Anies komentari tagar Kabur Aja Dulu

Anies Baswedan saat pencoblosan Pilkada Jakarta bersama keluarganya pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Via Marchellinda)

Mantan Calon Presiden, Anies Baswedan menanggapi munculnya gerakan tagar Kabur Aja Dulu (#KaburAjaDulu) di jejaring media sosial.

Gerakan ini digulirkan oleh anak muda Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi Tanah Air yang penuh kesenjangan. Mereka membuat tagar ini di media sosial untuk mengajak masyarakat ke luar negeri dan meninggalkan Indonesia.

Tagar ini digunakan untuk menyampaikan informasi tentang beasiswa pendidikan, pekerjaan, hingga ajakan tinggal di luar negeri.

Melalui postingan singkat di jejaring media sosial, Anies membahas mengenai tentang mencintai Indonesia dan tagar Kabur Aja Dulu.

"Akhir-akhir ini banyak yang tanya bagaimana cara tetap mencintai Indonesia? Ada yang ragu, memang masih relevan?" ujar Anies menirukan pertanyaan yang muncul di masyarakat, dikutip Jumat (14/2/2025).

Anies pun menyampaikan, cinta Indonesia itu bukan sekadar bangga saat negara sedang baik-baik saja. Menurutnya, justru nasionalisme diuji ketika negara sedang menghadapi banyak tantangan, sedang butuh perubahan. Ia pun menganalogikan konsisi saat ini seperti cinta bertepuk sebelah tangan.

"Tapi amat wajar jika terkadang kita merasa lelah. Perjuangan tanpa istirahat itu bisa terasa berat. Ini seperti bertepuk sebelah tangan, sudah berusaha untuk mencintai, tapi rasanya seperti tidak ada balasan. Maka tidak apa-apa ambil berhenti sejenak. Bukan berarti menyerah ya, justru dengan memberi nafas untuk diri sendiri, kita bisa kembali dengan energi yang lebih baik," tutur Anies.

Editorial Team