Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Viral menu mbg pangsit goreng
Menu Makan Bergizi Gratis/MBG pangsit goreng hingga kentang rebus di salah satu SDN di Mampang, Depok. (Dokumentasi Istimewa)

Intinya sih...

  • Kentang rebus untuk mengurangi sisa makanan yang terbuang

  • Tiap SPPG harus patuhi SOP

  • Tiap SPPG wajib kantongi dua jenis sertifikasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Gizi Nasional (BGN) menurunkan tim investigasi independen untuk memeriksa isi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang viral di media sosial. Isi menu yang viral jadi sorotan yakni pangsit goreng dan kentang rebus.

Foto menu MBG pangsit goreng viral itu terlihat ada di dalam ompreng yang dibagikan di SDN kawasan Mampang, Depok. Selain itu, ada pula irisan wortel, saus saset, dan jeruk.

Tim investigasi independen menemukan isi menu tidak sekadar pangsit goreng saja.

"Di dalam kulit pangsit berisi tahu, telur dan ayam. Bukan hanya kulit pangsit seperti yang terlihat di foto unggahan," ujar Anggota Tim Investigasi Independen BGN, Raniah Salsabila, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/10/2025).

Meski begitu, kata Raniah, laporan media soal jumlah pangsit goreng yang hanya satu di tiap ompreng dan beberapa kentang rebus, benar adanya.

"Kami meninjau kesesuaian menu yang beredar di media dengan yang didistribusikan ke sekolah pada Senin kemarin. Yang beredar di media benar, hanya pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, wortel, pisang dan saus tomat," kata dia.

1. Kentang rebus untuk mengurangi sisa makanan yang terbuang

Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah wilayah Kota Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul)

Raniah mengatakan, penggunaan kentang dalam menu MBG viral tersebut dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang (food waste). Sebelumnya, kata Raniah, banyak makanan terbuang yang berasal dari nasi dan sayur.

"Sementara, menu di hari lain sudah cukup sesuai dengan standar kelayakan dan ketentuan," kata dia.

Tim investigasi independen juga melakukan sidak ke dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 Depok. Mereka merekomendasikan agar dilakukan evaluasi menu dan porsi makanan.

"Kami juga menyarankan perlu dilakukan perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan juknis (petunjuk teknis) MBG)," kata dia.

2. Tiap SPPG harus patuhi SOP

Kondisi SPPG Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/10/2025). (IDN Times/IDN Times Dini Suciatiningrum)

Kepala Biro Hukum dan Humas, Khairul Hidayat, menegaskan, setiap SPPG wajib mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memenuhi tingkat kecukupan gizi yang telah ditetapkan oleh BGN.

SPPG, kata Khairul, harus menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu layanan gizi.

"Setiap dapur wajib memastikan menu yang disajikan tidak hanya aman dan higienis tetapi juga menerima komposisi gizi yang cukup bagi penerima manfaat," kata Khairul.

BGN mengklaim akan terus memantau dan membina seluruh SPPG agar pelaksanaan program unggulan MBG berjalan sesuai standar dan tujuan nasional peningkatan kualitas gizi masyarakat.

3. Tiap SPPG wajib kantongi dua jenis sertifikasi

SPPG Simpang Selayang 1 Kota Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sebelumnya, BGN mewajibkan semua dapur penyedia menu MBG di setiap SPPG mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), sertifikat halal dan HACCP (keamanan pangan).

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menargetkan semua dapur MBG bisa mendapatkan SLHS dalam waktu satu bulan.

"Kalau ditanya targetnya kapan saya dan Pak Dadan (Kepala BGN) itu sudah menargetkan paling lama satu bulan," ujar Budi di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Dia menjelaskan, angka dapur MBG yang sudah mengantongi SLHS sudah semakin bertambah dan kini sudah mencapai ratusan.

"Kalau yang Sertifikat Laik Higienes dan Sanitasi ini kan kemarin angkanya sekitar 20-an, ya, jadi dalam waktu dua-tiga hari, per kemarin itu 96, jadi naik dari 36 ke 96 dan per hari ini sudah di atas 100 angkanya," kata dia.

Langkah sertifikasi itu diharapkan bisa mencegah berulangnya kasus keracunan menu MBG.

Editorial Team