Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengunjung Taman Safari Indonesia Bogor keluar mobil untuk memberi makan jerapah di Safari Journey meskipun ada larangan
Pengunjung Taman Safari Indonesia Bogor keluar mobil untuk memberi makan jerapah di Safari Journey meskipun ada larangan. (Tangkapan layar medsos).

Intinya sih...

  • Pihak manajemen lakukan investigasi mendalamHingga saat ini, pihak TSI Bogor masih menelusuri identitas pengunjung tersebut. Investigasi dilakukan untuk menentukan langkah hukum atau sanksi apa yang akan diberikan kepada yang bersangkutan.

  • Aturan dilarang turun mobil bersifat mutlakDanang menegaskan bahwa aturan dilarang turun dari kendaraan adalah aturan harga mati demi keselamatan nyawa pengunjung. Meskipun area jerapah terlihat "jinak", lokasi Safari Journey terhubung dengan area hewan buas lainnya yang sangat berisiko.

  • Ada fasilitas resmi jika ingin berinteraksi dengan satwaSebenarnya, kata Danang, pengunjung tidak perlu nekat turun dari mobil jika ingin

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Aksi nekat seorang pengunjung di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sebab, pengunjung tersebut tertangkap kamera turun dari kendaraan saat sesi Safari Journey demi berinteraksi dengan jerapah.

Menanggapi kejadian yang membahayakan tersebut, pihak manajemen TSI Bogor akhirnya buka suara.

Aksi nekat ini dilakukan oleh seorang pengunjung perempuan pada Sabtu (27/12/2025). Dalam video yang beredar, ia tampak turun dari mobil untuk memberi makan jerapah secara langsung. Padahal, lokasi tersebut berada di jalur yang juga dihuni oleh satwa lain seperti rusa, zebra, hingga babi kutil.

Pihak manajemen sangat menyayangkan kejadian ini karena papan peringatan sudah terpasang jelas di sepanjang area.

“Saya sangat menyesalkan bahwa itu kembali terjadi oleh pengunjung TSI Bogor yang turun di sekitar kandang Jerapah, Rusa, Zebra, dan Babi Kutil,” ujar Marcom Manager TSI, Danang Wibowo, Selasa (30/12/2025).

1. Pihak manajemen lakukan investigasi mendalam

Parade satwa di Taman Safari Bogor dalam rangka HUT ke-80 RI, 16-17 Agustus 2025. (Dok. Humas TSI)

Hingga saat ini, pihak TSI Bogor masih menelusuri identitas pengunjung tersebut. Investigasi dilakukan untuk menentukan langkah hukum atau sanksi apa yang akan diberikan kepada yang bersangkutan.

"Benar kejadian itu saat Safari Journey, tetapi kita sedang proses investigasi. Sanksi dari kami masih dalam tahap investigasi, nanti akan ditindaklanjuti apakah ada sanksi atau tidaknya," tambah Danang.

2. Aturan dilarang turun mobil bersifat mutlak

Serah terima ambulans dari PT Jasaraharja kepada TSI Bogor. (Dok. TSI)

Danang menegaskan bahwa aturan dilarang turun dari kendaraan adalah aturan harga mati demi keselamatan nyawa pengunjung. Meskipun area jerapah terlihat "jinak", lokasi Safari Journey terhubung dengan area hewan buas lainnya yang sangat berisiko.

Pihak TSI mengaku tidak pernah bosan melakukan edukasi, baik secara langsung di lokasi maupun melalui kanal digital.

“Edukasi selalu kita lakukan, di berbagai platform termasuk sosial media sudah ada imbauan, dan kalau rombongan juga selalu diumumkan,” tegasnya.

3. Ada fasilitas resmi jika ingin berinteraksi dengan satwa

Serah terima ambulans dari PT Jasaraharja kepada TSI Bogor. Dok TSI

Sebenarnya, kata Danang, pengunjung tidak perlu nekat turun dari mobil jika ingin merasakan sensasi dekat dengan hewan. TSI Bogor sudah menyediakan wahana resmi yang aman dan didampingi oleh keeper (penjaga satwa) profesional.

Pengunjung bisa menikmati pengalaman memberi makan satwa seperti jerapah, penguin, singa, hingga kanguru di titik-titik yang sudah ditentukan secara legal.

“Kami imbau dan melarang agar pengunjung TSI Bogor tidak turun di area Safari Journey karena keselamatan pengunjung adalah prioritas kami,” pungkas Danang.

Editorial Team