Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)
Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji)

Intinya sih...

  • PPIH Arab Saudi membantah jemaah yang berkumpul di depan hotel 603 ditelantarkan, mereka sedang menunggu proses pembagian dan penempatan kamar hotel.
  • Kronologi kejadian: 440 jemaah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pada pukul 02.00 Waktu Arab Saudi, namun tidak semua diturunkan di Sektor 6.
  • Rebuan memastikan tidak ada jemaah yang ditelantarkan, karena mereka sedang dalam proses penurunan sesuai prosedur yang ditetapkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Madinah, IDN Times - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi buka suara terkait viral video sejumlah jemaah kumpul di depan hotel 603, wilayah Jarwal, Makkah, Arab Saudi. Video itu dinarasikan sebagai jemaah terlantar dan belum mendapatkan hotel sejak pukul 02.00 dini hari.

Ketua Sektor 6 Daker Makkah, Rebuan, membantah jemaah yang berkumpul di depan hotel 603 itu ditelantarkan. Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 42 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 42) itu sedang menunggu proses pembagian dan penempatan kamar hotel.

"Itu bukan penelantaran, namun jemaah sedang kami proses menuju kamar hotel," katanya, di ruang Kepala Sektor 6, Wilayah Jarwal, Makkah, Sabtu (24/5/2025).

1. Kronologi viral video dengan narasi jemaah terlantar

Jemaah haji asal Indonesia saat meninggalkan hotel di Madinah menuju Makkah. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Rebuan menjelaskan kronologi kejadian ini. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 23 Mei 2025. Jemaah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pada pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Di bandara, petugas akomodasi sudah siap sejak pukul 01.10 WAS untuk mengawal proses pergerakan 440 jemaah JKS 42 ke Makkah menggunakan sembilan armada bus.

Rombongan bus JKS 42 sampai di Sektor 6 sekitar pukul 04.18 WAS. Namun, tidak semua diturunkan di Sektor 6.

"Sebanyak 440 jemaah terbagi dalam sembilan bus, 310 jemaah ditempatkan di Sektor 6, sementara sebagian lagi di Sektor 7, 2, dan 5," kata Rebuan.

Sesampainya di hotel, sesuai prosedur, penurunan jemaah dilakukan secara bertahap, didahului dengan pembagian gelang syarikah dan kartu hotel.

"Sesuai dengan SOP syarikah, jemaah bisa turun dari bus apabila sudah diberikan identitas hotel yang menandakan syarikah yang menaunginya. Mereka juga diberi gelang dari syarikah. Begitu sudah lengkap, dan dicek satu-persatu, jemaah baru turun dari bus, diberi kunci kamar dan bisa masuk ke kamar masing-masing," kata Rebuan.

2. Diduga video diambil saat proses penurunan jemaah

Kedangan jemaah haji gelombang II di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025) pagi Waktu Arab Saudi. (Media Center Haji)

Rebuan menduga video yang viral tersebut diambil sekitar pukul 07.30 WAS, ditandai suasana yang sudah terang. Dimungkikan video itu diambil saat proses penurunan jemaah bus 3.

Saat itu, kata Rebuan, jemaah terlihat sudah diturunkan dari bus, dan baru proses masuk hotel. Bahkan terlihat pula, petugas tengah mendorong jemaah lansia berkursi roda di jalur lansia.

"Pengambilan video TikTok itu terjadi saat proses penurunan bus ketiga. Itu tampak Pak Widi petugas lansia sedang mendorong jemaah lansia masuk ke hotel," kata Rebuan.

Karena ada petugas, kata Rebuan, itu bukan penelantaran, namun sedang dalam proses penurunan jemaah sesuai prosedur yang ditetapkan.

"Itu dinarasikan jemaah sudah dari pukul 02.00 belum dapat kamar. Padahal jam 04.18 baru sampai sektor," kata dia.

3. PPIH pastikan tidak ada jemaah yang ditelantarkan

Ilustrasi - Jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Jeddah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Rebuan memastikan tidak ada jemaah yang ditelantarkan. "Kami punya armada untuk penanganan jemaah atau barang jemaah. Kalau ada masalah segera kami tangani," tegasnya.

Rebuan menyesalkan peredaran Video tersebut. Ia berharap dan mengimbau kepada jemaah untuk lebih bijaksana dalam mengunggah konten media sosial.

Editorial Team