Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KKHI: 51 Jemaah Haji Masih Dirawat di Madinah

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)
Intinya sih...
  • Mayoritas jemaah haji Indonesia mengalami gangguan pernapasan atau ISPA
  • Jumlah kasus penyakit hipertensi dan myalgia juga signifikan
  • Sebagian jemaah masih dirawat di KKHI Madinah dan RSAS

Madinah, IDN Times - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah melaporkan hasil catatan pelayanan kesehatan jemaah haji Indonesia, sejak keberangkatan jemaah di Arab Saudi hingga Sabtu (24/5/2025). Hasilnya, mayoritas jemaah mengalami gangguan pernapasan atau ISPA.

Penyakit kedua yang paling banyak dialami jemaah haji asal Indonesia adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Keluhan kesehatan terbanyak lainnya dari jemaah adalah myalgia atau nyeri otot.  Lantas, apa saja penyakit yang dialami jemaah haji Indonesia?

1. Gangguan pernapasan atau ISPA paling banyak dialami jemaah haji Indonesia

Sejumlah jemaah haji Indonesia saat hendak salat sunah ihram atau miqat di masjid Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, Jumat (23/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Dalam laporan KKHI Daker Madinah masa operasional haji ke-22, penyakit gangguan pernapasan atau ISPA paling banyak dialami jemaah haji yang menjalani rawat jalan, dengan jumlah 137 kasus.

Keluhan kedua yang paling banyak dialami jemaah adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan 72 kasus, dan ketiga penyakit myalgia atau nyeri otot 21 kasus.

Jemaah juga banyak mengalami penyakit diabetes sebanyak 16 jemaah, flu 13 kasus, gerd 11 kasus, Dermatitis and Eczema (eksim) 8 kasus, Ischaemic Heart Diseases (jantung koroner) 5 kasus, demensia 5 kasus, dan konjungtivitis (mata merah akibat peradangan) 3 kasus.

2. Sebanyak 51 jemaah haji masih dirawat di Madinah

Jemaah haji asal Indonesia saat meninggalkan hotel di Madinah menuju Makkah. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Berdasarkan laporan yang sama, ada sekitar 51 jemaah yang masih menjalani perawatan di KKHI maupun di rumah sakit rujuan di Arab Saudi (RSAS).

Berikut data jemaah haji yang sedang dirawat maupun rawat jalan:

Rawat Jalan:
- Rawat jalan 143 jemaah
- Rujuk ke RSAS 29 jemaah
Rawat Inap:
- Rawat inap di KKIH 125 jemaah
- Masih rawat inap di KKIH 18 jemaah
- Rawat inap di RSAS 225 jemaah
- Masih rawat inap di RSAS 39 jemaah. 

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah adalah Dokter Novitasari Nurlaila Bahramsyah menjelaskan, jemaah yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Halaf Saudi, jika sudah sembuh akan dijemput dan dibawa ke KKHI Madinah, kemudian diobservasi sambil menunggu pemulihan yang layak untuk dievakuasi ke KKHI Mekah.

"Untuk yang di KKHI, itu ada 14, itu jemaah haji yang pas terawat dari Rumah Sakit Halaf Saudi. Sementara, untuk yang di Rumah Sakit Halaf Saudi sendiri, itu ada 37 jemaah haji yang sakit," ujar dia.

Mayoritas jemaah haji yang sedang dirawat di KKHI Daker Madinah adalah penyakit jantung. Kemudian kencing manis, hipertensi, jantung, dan lain-lain.

"31 Mei, itu kan hari terakhir untuk semuanya, ya (pemeberangkatan semua jemaah dari Madinah ke Makkah). Kita perhatikan sebelumnya, jemaah haji, sudah semuanya bisa dievakuasi ke Makkah," ujar Novitasari.

3. Tiga jemaah yang dirawat di Madinah mengalami Pneumonia

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Dari jumlah jemaah yang menjalani rawat inap di Madinah, mayoritas atau sebanyak tiga jemaah mengalami Pneumonia atau sesak napas. 

Kemudian, tiga jemaah lainnya masing-masing mengalami penyakit Essential (primary) hypertension atau hipertensi primer, Anaemia unspecified atau animea, Cellulitis of other parts of limb atau infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawahnya yang menyebabkan bengkak, kemerahan, dan nyeri.

4. Penyakit jantung penyebab terbanyak kematian jemaah haji

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Dalam laporan KKHI Daker Madinah juga disebutkan, mayoritas jemaah haji yang wafat akibat penyakit jantung (Acute Ishaemic Heart Disease) sebanyak 5 jemaah. Penyebab kematian terbanyak kedua adalah penyakit Syok Kardiogenik atau keadaan darurat ketika jantung tidak dapat memompa darah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, yakni sebanyak 4 jemaah.

Penyebab terbanyak kematian jemaah haji Indonesia adalah karena Acute Coronary Syndrome atau gangguan pada jantung, Severe sepsis with septic shock atau infeksi, Septic shock atau gangguan aliran darah, Pneumonia, dan lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us