Viral WNI Tidur di Bus Ditolak Karantina Wisma Atlet, Ini Faktanya!

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesan yang menyebutkan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) tertahan di bus karena tidak dapat masuk ke RSDC Wisma Atlet akibat lockdown viral.
Pesan berantai yang tersebar melalui apliksi WhatsApp ini menerangkan, ratusan WNI tersebut merupakan warga yang baru datang dari luar negeri dan harus jalani karantina
1. Ratusan orang tertahan di bus
Pesan tersebut menuliskan bahwa rombongan tersebut baru datang dari Turki. Namun, mereka ditolak saat ingin menjalani karantina di RS Wisma Atlet ditolak petugas karena masih lockdown akibat temuan kasus Omicron.
"Teman saya dan ratusan orang lain tidak bisa masuk dan terpaksa tidur di bus selama 4 hari. Tidak boleh ninggalin lingkungan wisma atlet. Mau dibawa karantina keluarga untuk karantina di hotel ditolak petugas wisma atlet. Sekarang sudah puluhan bus dan ratusan orang yang antri," tulis pesan berantai tersebut.
2. Tidak ada penolakan dari petugas
Dilansir dalam laman Kominfo, Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa informasi yang menyebut para WNI tertahan di bus selama 4 hari tersebut adalah tidak benar.
Nadia menuturkan, kurang dari 24 jam setelah mendarat, para WNI sudah dapat menempati ruangan karantinanya.
"Dan tidak ada bentuk penolakan bagi para WNI untuk melaksanakan karantina di hotel maupun secara mandiri," tegasnya.
3. RSDC Wisma Atlet masih lockdown
Sebelumnya, Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Mayjen TNI Budiman, mengatakan kebijakan lockdown di lingkungan RSDC Wisma Atlet sebagai upaya pemerintah mencegah penyebaran Omicron, varian baru COVID-19.
Masa lockdown lingkungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran berlangsung tujuh hari, mulai tanggal 17 Desember sampai dengan 23 Desember mendatang.
Hingga saat ini, total ada tiga pasien COVID-19 varian Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet di tower 4 dan tower 7. Kondisi pasien dilaporkan tanpa gejala dan mulai membaik.
RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk merawat pasien terkonfirmasi dari perjalan luar negeri di Tower 5 dan perjalanan dalam negeri di Tower 6.
"Sejak satu minggu lalu karena diperlukan untuk karantina, maka tower 4 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran digunakan untuk karantina pelaku perjalanannya dibuat pembatasan," katanya dikutip dari ANTARA.