Ilustrasi Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Kongres Perempuan pertama yang diadakan pada 22-25 Desember 1928 ini, menjadi awal mula persatuan para perempuan di Indonesia. Kongres ini diadakan di sebuah gedung Ndalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipuro.
Kongres ini dilatarbelakangi oleh adanya kesamaan pandangan untuk mengubah nasib perempuan Indonesia. Pada saat itu pula, pembahasan yang diangkat lebih kepada permasalahan pendidikan dan perkawinan.
Kongres Perempuan pertama ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dan kurang lebih 600 orang yang berasal dari pulau Jawa dan Sumatera. Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda yang ditulis Marwati Djoened dan Nugroho dan terbit pada 2009, kongres ini diprakarsai oleh tujuh organisasi, yaitu:
- Wanita Taman Siswa
- Wanita Utomo
- Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling
- Jong Java Dames Afdeeling
- Wanita Katolik
- Aisyiyah
- Putri Indonesia
Dari kongres yang berhasil dilaksanakan untuk pertama kali ini, terjadilah perumusan tentang tujuan mempersatukan cita-cita dan memajukan perempuan Indonesia. Selain itu, melalui kongres ini pula, dibentuklah gabungan atau federasi perkumpulan perempuan bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Pada 28-31 Desember 1929, Perserikatan Perempuan Indonesia atau PPI ini mengganti namanya menjadi Perserikatan Perhimpunan Istri Indonesia (PPII).