Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Berdoa (IDN Times/Sunariyah)

Jakarta, IDN Times – Setiap manusia sesungguhnya telah memiliki takdir dan jalan hidupnya masing-masing. Namun demikian, untuk mencapai sesuatu dalam hidup, tidaklah cukup bila hanya berusaha saja.

Selain memberikan usaha terbaik, manusia juga dianjurkan untuk berdoa yang merupakan cara seorang hamba berkomunikasi dengan Allah SWT. Berdoa dapat dilakukan untuk memohon ampunan, meminta pertolongan, mengucap syukur, serta harapan-harapan lain yang semuanya dapat terjadi dengan kuasa Allah SWT.

Ketika berdoa, kita tentu menginginkan doa kita dikabulkan. Untuk itu, sebaiknya berdoa dengan ikhlas, bersungguh-sungguh dan bertekad kuat.

Pada dasarnya, berdoa dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Akan tetapi, ada waktu dan momen tertentu yang sangat baik untuk berdoa, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin berikut ini:

أن يترصد لدعائه الأوقات الشريفة كيوم عرفة منالسنة ورمضان من الأشهر ويوم الجمعة من الأسبوع ووقت السحر من ساعات الليل

Artinya: “Hendaklah mengamati atau memilih waktu-waktu yang baik untuk berdoa. Di antara waktu yang baik berdo’a adalah hari Arafah, puasa Ramadhan, hari Jum’at, dan waktu menjelang Subuh.”

Dilansir dari laman almanhaj.or.id, berikut ini waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa:

1. Sepertiga akhir malam dan waktu bangun tidur malam dalam keadaan suci

IDN Times/Debbie Sutrisno

Waktu mustajab berdoa yang pertama ialah sepertiga akhir malam yang sudah terkenal akan keistimewaannya.

Sepertiga akhir malam menjadi waktu mustajab sebab dipercaya mampu membuat doa mudah dikabulka dan permemohonan ampunan akan diampuni, sebagaimana tercantum dalam hadis berikut:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda.

يَتَنَزَّلُ رَبَّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُ نِيْ فَأَغْفِرَلَهُ

Artinya: “Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. 

Kemudian, bila seseorang tidur dalam keadaan suci dan bangun di sepertiga malam, maka dianjurkan untuk berdoa sebab waktu tersebut juga merupakan waktu mustajab sebagaimana berikut:

Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda.

مَا مِنْ عَبْدٍ بَاتَ عَلَى طُهُوْرٍ ثُمَّ تَعَارُ مِنَ اللَّيْلِ فَسَأَلَ اللَّه مِنْ أَمْرِالدُّنْيَا اَوْ مِنْ أَمْرِ اْلآخِرَةِإِلاَّ أَعْطَاهُ

Artinya: “Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”.

2. Ketika sujud dalam salat dan setelah salat wajib

Editorial Team

Tonton lebih seru di