Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyentil kebiasaan pemerintah daerah (pemda) yang mengelola anggarannya tidak efektif. Hal itu terbukti dari anggaran yang diklaim dibelanjakan untuk pemberantasan stunting, tetapi mayoritas malah dimanfaatkan untuk perjalanan dinas.
"Itu kan gak nyambung. Anggaran disebut untuk pemberantasan kemiskinan, tapi 60 persen malah banyak kegiatan seminar dan perjalanan dinas," ujar Bima di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Kamis malam (23/1/2025).
Sehingga, kata Bima, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) dikoreksi dan tepat guna.
"Jadi, kalau misalnya yang gak nyambung (anggaran dan kegiatan) tadi dikoreksi. Maka akan lebih mudah dialokasikan untuk ke hal-hal yang sifatnya fokus langsung ke kebutuhan dasar," kata dia.
Bima memberikan contoh arahan Prabowo yang meminta bangunan sekolah dasar (SD) diperbaiki. "Jangan sampai ada dapur (penyedia) makan gratis tapi kemudian sekolahnya malah gak layak pakai," tutur politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.