Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)
Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)

Intinya sih...

  • Wamen Dukbangga BKKBN memberi edukasi pengasuhan anak kepada keluarga KRS di Bukittinggi, Sumatra Barat
  • Anak-anak berisiko stunting diberikan bantuan pangan dan alternatif pencegahan stunting oleh TPK setempat
  • Isyana meninjau kondisi anak-anak berisiko stunting dan pelayanan KB MKJP di beberapa wilayah di Sumatra Barat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN  Times - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamen Dukbangga) atau BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, meninjau langsung kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Dalam kunjungannya, Isyana memberi edukasi pengasuhan anak kepada keluarga-keluarga tersebut dan mendorong Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk terus memantau perkembangan anak-anak berisiko stunting. Selain itu, dia juga menyerahkan bantuan bahan pangan untuk bayi dan balita yang terdampak stunting.

"Kunjungan tersebut dalam rangka percepatan pencapaian quick wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN)," katanya dikutip Senin (27/1/2025).

1. Kunjungan kelurahan Manggis Ganting, Anak F alami stunting

Program Makan Bergizi Gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (Dok. Humas BKKBN)

Kunjungan pertama di Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selatan, mengungkap adanya kondisi anak F, berusia 16 bulan, dengan berat badan 7,7 kg dan tinggi 70,5 cm, jauh dari standar yang seharusnya.

Anak F lahir dengan berat badan rendah dan didiagnosis terhambat perkembangannya akibat faktor gizi dan lingkungan. TPK setempat telah memberikan alternatif pencegahan stunting melalui susu kerbau fermentasi dan daun kelor.

2. Anak C dan A di Kelurahan Aur Kuning dan Tajungkang

Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengecek kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Bukittinggi, Sumatera Barat pada (25/01/2025). (Dok. Kemendugbangga/BKKBN)

Sementara, di Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, ada anak C berusia 10 bulan memiliki berat badan hanya enam kilogram dan tinggi badan 63 sentimeter, jauh dari standar ideal. Keluarga anak C tinggal di rumah kontrakan dengan fasilitas terbatas. TPK telah memberikan bantuan makanan tambahan berupa susu dan berbagai olahan makanan bergizi.

Selain itu, di Kelurahan Aur Tajungkang, Kecamatan Guguak Panjang, Isyana juga meninjau kondisi anak A yang mengalami stunting meski memiliki akses gizi tambahan berupa ikan teri, nasi, dan makanan bergizi lainnya. Anak A pada umur 18 bulan hanya punya berat berat delapan kilogram dan tinggi 73,2 sentimeter. 

3. Tinjau pelayanan KB di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan

Program Makan Bergizi Gratis untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (Dok. Humas BKKBN)

Isyana juga menyempatkan meninjau pelayanan KB di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, dengan 30 akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) menerima pelayanan.

"Pelayanan KB MKJP ini sebagai upaya menekan angka unmetneed atau kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, sekaligus meningkatkan partisipasi pemakaian KB MKJP, untuk mengendalikan jumlah kelahiran sekaligus merencanakan kehidupan yang sehat," ujarnya.

Editorial Team