Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250813-WA0014(1).jpg
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto (dok. Kemendagri)

Intinya sih...

  • Bima menekankan kolaborasi, inovasi, dan komitmen bersama untuk membangun kota yang tangguh dan berkelanjutan.

  • Program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih menjadi fondasi bagi masyarakat yang tangguh menghadapi tantangan global.

  • ASUF 2025 menjadi momentum penting bagi para kepala daerah dan pemimpin kota di kawasan ASEAN untuk saling berbagi pengalaman dan memperkuat kerja sama lintas batas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, jadi pembicara di acara ASEAN Sustainable Urbanisation Forum (ASUF) 2025 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (12/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Bima membahas soal ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat melalui program-program prioritas nasional Presiden RI Prabowo Subianto. Contohnya seperti fenomena Pacu Jalur Riau yang sempat viral dan mendunia. Tradisi balap perahu yang menjadi identitas budaya masyarakat setempat ini tidak hanya melestarikan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, tetapi juga menjadi magnet pariwisata yang memberi dampak ekonomi signifikan bagi daerah.

1. Setiap kota di ASEAN punya keunikan masing-masing

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Bima menambahkan, setiap kota di ASEAN memiliki kekuatan unik yang dapat dikembangkan menjadi solusi bagi tantangan global, mulai dari ketahanan pangan, perubahan iklim, hingga pembangunan yang inklusif.

“Kuncinya ada pada kolaborasi, inovasi, dan komitmen bersama untuk membangun kota yang tangguh, berkelanjutan, dan memberi manfaat luas bagi warganya,” tegas dia.

2. Bahas MBG, Kopdeskel, hingga Sekolah Rakyat

Wamendagri, Bima Arya Sugiarto (dok. Kemendagri)

Bima pun memaparkan sejumlah program prioritas nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, dan Sekolah Rakyat.

Menurutnya, program-program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga di tingkat lokal, tetapi juga menjadi fondasi bagi masyarakat yang tangguh menghadapi tantangan global.

Bima menggarisbawahi potensi lokal yang dikelola secara inovatif dapat menjadi kekuatan yang diakui dunia.

“Pacu Jalur membuktikan bahwa kearifan lokal bisa menjadi inspirasi global, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata dia.

3. ASUF 2025 momentum bagi kepala daerah berbagi pengalaman

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, hadir sebagai pembicara ASUF 2025 Kuala Lumpur, Malaysia (Dok Humas Pemprov DKI)

Sebagai pembicara kunci dalam forum tersebut, Bima menegaskan, ASUF 2025 menjadi momentum penting bagi para kepala daerah dan pemimpin kota di kawasan ASEAN untuk saling berbagi pengalaman, menukar praktik terbaik, dan memperkuat jejaring kerja sama lintas batas.

Dengan kolaborasi yang erat, potensi lokal di setiap kota dapat berkembang menjadi kekuatan global yang berkontribusi nyata bagi masa depan kawasan.

Editorial Team