Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk F. Paulus menyesalkan kebijakan yang dibuat oleh Bupati Pati, Sudewo dengan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Kebijakan itu menyebabkan keresahan warga Pati sehingga mereka turun untuk berdemo pada 14 Agustus 2025 lalu.
Aksi demo di depan kantor Bupati Pati itu berujung ricuh. Sebanyak 64 orang mengalami luka. Wamen dari Partai Golkar itu mengatakan Presiden Prabowo Subianto sudah mengingatkan agar para kepala daerah membuat kebijakan yang tak menyebabkan kegaduhan.
"Sebenarnya sudah diingatkan oleh presiden sendiri, jangan mengambil kebijakan yang membuat gaduh. Tentunya, kami sangat menyayangkan itu terjadi," ujar Lodewijk di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat pada Minggu (17/8/2025).
Ia menambahkan sebagai kepala daerah, seharusnya Bupati Sudewo menempatkan kepentingan rakyat sebagai pertimbangan utama agar tak membuat kegaduhan di ruang publik. Kini, kebijakan kenaikan tarif PBB-P2 itu dibatalkan setelah menuai protes dari banyak pihak.
Namun, tuntutan warga sudah bergeser. Mereka juga mendesak Sudewo mundur dari kursi bupati.