[WANSUS] Mendikbud Nadiem Makarim: Nasib Pendidikan Kala Pandemik

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu sektor yang tak lepas dari pandangan publik, terutama di masa pandemik COVID-19 ini.
Sosok Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim sendiri sudah menjadi sosok yang mencuri perhatian publik sejak terpilih masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin.
Baru-baru ini, sosok ini meramaikan jagad media sosial setelah resmi membuat akun Instagram personal yang dinamai @nadiemmakarim.
Berangkat dari latar belakang pengusaha perusahaan ternama Tanah Air, Mas Menteri, begitu dia kini akrab disapa, menjadi satu-satunya millennials yang masuk dalam jajaran menteri Jokowi-Ma'ruf.
Sejumlah kebijakannya menuai pro-kontra yang ramai dibahas di tengah masyarakat. Bahkan, namanya juga masuk dalam jajaran nama menteri yang akan di-reshuffle Jokowi berdasarkan isu yang beredar.
Namun tampaknya, Mas Menteri memilih tetap melangkah dan bekerja. Lantas bagaimana sebenarnya nasib pendidikan dan kebudayaan kita selama masa pandemik di bawah kepemimpinan Mas Menteri Nadiem Makarim?
Simak hasil wawancara khusus IDN Times bersama dengan Mendikbud, Nadiem Makarim yang berlangsung lewat aplikasi Zoom pada Selasa (1/9/2020).
Kenapa Mas Menteri memilih Instagram sebagai media sosial yang digunakan?
Saya memilih Instagram untuk beberapa alasan.
Yang pertama, Instagram itu yang juga platform yang lebih personal. Karena menurut banyak rakyat dan juga masyarakat di dunia pendidikan, mereka juga ingin lebih ada sentuhan personal dari Mas Menteri dan ingin tahu aspirasi personalnya saya dan juga apa policy-policy dan mungkin kebijakan-kebijakan di benak saya, gitu.
Karena platform Instagram itu lebih personal dan juga karena itu untuk menampung aspirasi juga lebih enak buat saya, gitu.
Karena saya juga bisa melihat siapa yang berkomen dan juga mungkin lebih ini ya, lebih community-based dari platform-platform lainnya.
Dan tentunya juga lebih muda. Jadi banyak sekali stakeholder saya dan stakeholder Kemendikbud yang ada di Instagram. Karena stakeholder terutama saya adalah siswa dan mahasiswa.